TURUN KE LAPANGAN

 RENUNGAN HARIAN 

TGL 15 OKT 2020

 Peringatan santa Theresia dr Avila. Beliau lahir di Avila th 1515, dari keluarga yg berada dan saleh. Dia masuk biara Karmel pd usia 21th.  Meski sdh dibiara hidupnya kacau... dia sering acuh tak acuh pd kehidupan harian dan kerohaniannya.  Dia sering sakit dan lumpuh. 

 Dlm kesakitannya itu dia berdoa dan meditasi shg kerohaniannya tumbuh dan berkembang. Dia bahkan pernah "melihat" org2 yg ada di neraka. 

 Dia melalui tulisan2nya membaharui kehidupan mbiara shg mrk dpt hidup sesuai dg kharisma mbiara yg sesungguhnya. Tulisan2 itu kemudian diterima naik oleh Paus dan dipergunakan utk mbaharui kehidupan mbiara di banyak tarekat. Itulah sebabnya th 1970 dia diberi gelar pujangga gereja.

 Paulus (Roma 8: 22-27) mewartakan bhw: "Kita tahu bhw seluruh alam cobaan mengeluh kesakitan. Kita pun mengeluh smbil menantikan Allah menjadikan kita anak2Nya, dan mbebaskan kita.  Roh Kudus mbantu kita dg menyampaikan keluhan yg tak terucapkan. 

 Dlm Yoh 15: 1-8, diwartakan Yesus menyatakan diri sbg Pokok Anggur, dan Bp-Nya adalah pengusahanya. Ranting yg tidak berbuah dipotongnya, sdgkan ranting yg berbuah dibersihkan- Nya shg menghasilkan banyak buah". 

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1.  Theresia sering kali hidupnya kacau (=bersolek, malas berdoa, acuh-tak acuh pd kehidupan rohani),  padahal sudah berumur 21 tahun ketika masuk biara. Namun dia tidak dikeluarkan / disingkirkan dr biara.  Pemimpin biara memberi dia waktu untuk mengolah diri. Pengalaman "mengolah diri" akan iman dan kasihnya akan Kristus sungguh-sungguh mengubah hidupnya. Pengalamannya itu tertulis di buku2nya. Isinya sangat luar biasa.  Tulisan-tulisan itu kemudian dipergunakan oleh banyak tarekat utk pembaharuan hidup mereka. 

 2. Sbg manusia, kita mengalami bhw beban2 yg berat sering mbuat diri ini kecil, tidak berdaya, dan putus asa. Syukur bhw Allah telah mengutus Roh Kudus utk menolong umatNya.  Maka, hendaknya kita mbuka hati dan pikiran kita, pada pertolongan Allah agar dibaharui dan berani  meneruskan kebaikan kpd sesama. 

 3.   Yesus menyebut diri sbg Pokok Anggur yg benar, sdgkan kita adalah carang2Nya. Hal itu utk menegaskan bhw manusia tidak bisa bergerak dan bekerja di luar Allah.  

 Yesus, Sang Pokok Anggur Sejati,   turun ke lapangan utk mengajar, menyemangati dan mengarahkan  kehidupan manusia spy makin bahagia. 

 Hendaknya kita juga berani turun ke lapangan (=mengalami secara langsung perjuangan, konflik, beda pendapat, penyelesaian masalah dll) dan siap utk mbantu mcarikan jalan keluarnya. 

 Moga kita juga karena kematangan pribadi kita dan teladan hidup yg dirasakan banyak org, akhirnya menjadi "pokok anggur" (=pemberi energi, semangat, penuntun dan pengarah) bagi sesama. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer