RENUNGAN HARIAN
TGL 8 OKT 2020
Paulus (Gal 3: 1-5) menegur keras umatnya: "Siapakah yg
telah mpesona kalian ? Bukankah Yesus Kristus telah kulukiskan dg
jelas ? Kalian telah memulainya dalam Roh, apakah akan mengakhirinya dlm daging
? Apakah kalian sebodoh itu ? Sia-siakah semua yg telah kamu alami ?
Lukas (Luk 11: 5-13) mewartakan Yesus sdg mengajar murid2Nya dg
suatu perumpamaan. Si A kedatangan B (=sahabatnya) pd tengah
malam. B ketok2 pintu, namun pintu tidak dibuka2 karena A dan anak2nya sdh
tidur. Namun B nekad mengetok2 pintu..malah lebih kuat / keras lagi
sehingga A bangun. Klo A bangun karena kenekadan B, Allah yg mahabaik itu, akan
menjawab dan mengabulkan dg SEGERA permintaan anak2Nya.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Paulus sbg utusan Yesus, menunjukkan perannya: bukan hanya
sbg pewarta tetapi juga sbg guru (=pembimbing / pembina dan pengarah) iman dan kesusilaan bagi
umatnya. Dia mbimbing mrk dg mberikan teguran keras kpd mrk yg menomorsatukan
"kedagingan" dan meninggalkan Kristus. Hendaknya utusan Kristus
juga berani mbina / mdidik dan mengarahkan domba2nya ke jalan yg benar:
Kristus adalah sumber dan dasar iman dan kehidupan, bukan benda2 atau hal2 yg
lain.
2. Tuhan Allah begitu peka dan murah hati kpd umat yg berseru /
minta kepadaNya. Permintaan itu menyangkut kebutuhan / kehidupan yg kongkrit
dirasakan, dan disampaikan dg serius. Artinya dia menyampaikan kpd Allah
beberapa kali dg ujud yg sama, shg menjadi jelas bhw permintaaan itu adalah
kebutuhan, bukan keinginan atau hanya luncuran kata tanpa kesadaran yg dijiplak
dari buku doa / madah bakti / puji syukur.
Semoga pada saat berdoa, si pemohon melakukannya dg penuh
kesadaran, ujudnya jelas, disampaikan dg sungguh2, boleh diulangi dan diulangi
lagi, tanpa henti smp dikabulkan.
3. Apabila doanya sdh dikabulkan, alangkah layak bhw org itu
(=kita) mengucap syukur kpdNya. Hal pengabulan doa juga merupakan ajakan
spy kita murah hati kpd sesama. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar