RENUNGAN HARIAN
Tgl 13 Agustus 2020
Nabi Yehezkiel (Yeh 12: 1-12) melakukan apa diminta Tuhan yg
bersabda: "Bawalah barang2mu keluar spt barang2 org buangan pd siang hari
di depan mata mereka. Dan engkau sdiri harus keluar pada malam hari di depan
mrk. Engkau harus menutupi mukamu shg tidak melihat tanah, sebab Aku mbuat
engkau menjadi lambang bagi kaum Israel. Mrk punya telinga namun tidak mdengar
karena mrk adalah pemberontak".
Dalam Mat 18: 21 - 19:1 diwartakan Petrus yg bertanya kpd Yesus:
"Tuhan, smp brp kalikah aku harus mengampuni sdrku jika dia berbuat dosa
terhadapku ? Sampai tujuh kalikah ? Jawab Yesus: "Bukan hanya 7x
tetapi 70x 7x ". Lalu Yesus mengajar mrk dg
perumpaan ttg raja yg berbelas kasih kpd para hambanya. Ternyata, ada hamba yg
telah mdpat belas kasih namun tidak berbelas kasih kpd rekannya.
Org yg demikian ini, dipanggil, ditegur dan dihukum. Apa yg
telah diterimanya, dicabut kembali, dan seluruh hutangnya harus dibayar smp
lunas.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Tuhan meminta Yehezkiel utk menyampaikan pesanNya..
karena Tuhan adalah ROH. DIA tidak punya tangan, kaki, badan spt manusia. Maka,
manusia menjadi sarana agar pesanNya, dpat dimengerti dan sesuai dg keadaan dan
tempat manusia berada. Berbahagialah kita manusia, karena "menjadi tanda
dan sarana" kehadiran Allah, kasih dan sabdaNya
2. Apa yg dilakukan nabi Yehezkiel adalah "tanda /
petunjuk" ttg peristiwa yg akan dialami oleh umatNya (= penderitaan,
pengungsian dan pembuangan) karena mrk menyeleweng dan memilih jalan hidup mrk
sdiri. Penyelewengan apa pun bentuknya: pencurian, kemabukan,
perjudian, korupsi dll akan mbawa org pd penderitaan.
3. Mengampuni meski hanya 1 kali, sudah merupakan pengorbanan
besar. Ada “rasa sakit” dan “tidak rela”. Ketika sakit itu begitu terasa,
kecenderungan yang mengemuka adalah “ingin membalas” supaya kedudukannya sama
1: 1. Maka, untuk mengampuni, org minta
syarat (=sanksi, hukuman) terhadap pelaku. Mberi pengampunan yg kedua,
persyaratannya / tuntutannya makin berat. Mengapa begitu ? Sebab: 1.
manusia tidak rela disakiti. 2. ingin mbalas tindakan pelaku dg lebih keras
supaya kedudukan berimbang, 3. ingin mbuat efek jera kpd pelaku. 4. puas bhw
"rasa sakitnya" sudah tersalurkan kpd pelaku.
Hukum dagang adalah hukum jual beli, dg mperhitungkan keuntungan
yg besar. Orang tidak mau rugi. Beli 1 dapat 2 itu memang dicari. Di dalam
hukum kasih yg diajarkan Yesus, aturan / pedomannya betul-betul berbeda. Siapa
yg mengasihi justru harus berkorban.
Maka, Yesus mengajak pengikutNya utk TIDAK PAKAI HUKUM DAGANG:
kalah - menang dan untung - rugi. Dlm Yesus semua org adalah saudara / sahabat.
Mrk layak dikasihi, sbgmana Allah telah mengasihi kita sampai sehabis-
habisnya. Itulah sebabnya: mengampuni tidak usah dihitung-hitung...tetapi
laksanakan saja dg tulus. Amin. ( Mgr Nico Adi MSC ).
Komentar