RENUNGAN HARIAN
TGL 16 Agust 2020
Dlm Yeh 18: 1-10.13b.30-32 disampaikan sabda Allah:
"Sungguh, semua jiwa itu Aku yg punya. Baik jiwa ayah maupun anak Akulah
yg punya. Org benar ialah mrk yg melakukan keadilan dan kebaikan. Ia hidup
menurut ketetapanKu. Ia berlaku setia. Org berdosa, dia sendirilah yg harus
mati. Aku menghukum org menurut tindakan masing2. Maka,
bertobatlah......buanglah segala durhaka yg kamu lalukan. Aku tidak berkenan
akan kematian seseorang yg harus ditanggungnya".
Dalam Mat 19: 13-15, Yesus diminta para orangtua, spy meletakkan
tanganNya dan mdoakan anak2 mereka. Dia mengabulkan
permintaan mereka, dan menegur para murid-Nya: “Jangan menghalangi mereka
datang kepada-Ku”.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Tuhan tidak berkenan (=tidak menghendaki) orang-orang
(umatNya) mati dalam keadaan berdosa, sebab "jiwa (roh) mereka adalah
milikNya". Jiwa itu amat berharga karena berasal dari Jiwa / Roh Allah
sendiri. Maka, Dia mengingatkan umatNya utk bertobat shg baik dlm hidup
maupun pada saat mati, dia dlm keadaan suci (=tidak berdosa). Org yg
terus-menerus hidup dalam dosa, sebetulnya org yg sdh "mati rasa".
Dia tidak merasakan lagi kepedihan hati Allah dan sesamanya.
2. Yesus dg senang hati meletakkan tanganNya dan mendoakan
anak-anak. Mengapa demikian ? Yesus memberikan pengajaran kepada kita bahwa anak2
itu adalah tanda berkat Tuhan yg amat nyata. Sering para pasangan suami istri
mengungkapkan “tanpa anak-anak di rumah, keluarga mereka belum sempurna”.
Selain itu, mereka adalah generasi penerus atas kasih Allah dan kerajaanNya. Mereka
adalah kekuatan gereja sekarang dan masa depan. Baru melihat jumlah anak-anak
yang banyak saja, hati kita sudah bergembira, apalagi bila mereka menyanyi dan
menari, serta menampilkan talenta-talenta yang mereka miliki….hati ini sungguh
bahagia.
Itulah sebabnya Yesus menegur para rasul yang hanya melihat
kehadiran mereka sebagai pengganggu dan merepotkan, apalagi mereka sudah capek
karena seharian mengadakan perjalanan dan pelayanan. Sebaliknya, bagi Yesus,
kehadiran, kepolosan, spontanitas dan
kemanjaan mereka justru memberikan kegembiraan, kesegaran dan energi baru.
Sering dialami bahwa, jika sejak kecil, anak-anak itu dihantar
ortu ke gereja, diperkenalkan pada hal2 rohani, ikut sekolah minggu,
"diberkati dan didoakan romo" sesudah umat menerima komuni",
karunia yg mereka terima, sungguh banyak,
dan selanjutnya karunia yang diterima orangtua dan keluarga, semakin
banyak. Melalui kegiatan-kegiatan itu, banyak pihak telah turut membekali
mereka. Dan pada masa mendatang, mrk akan menjadi "garam dan terang
Kristus" di bidang pelayanan mereka masing-masing. Saya dan umat Allah
berharap, moga2 ada di antara mrk yg kelak terpanggil untuk menjadi imam,
biarawan-wati dan pewarta kabar keselamatan Tuhan. Amin. ((Mgr Nico Adi MSC).
Komentar