RENUNGAN HARIAN
Tgl 27 Agustus 2020
Hari ini kita mperingati seorang
wanita kudus yg bernama St Monika. Riwayat singkat beliau: lahir di Tagaste,
Afrika Utara, dan pada umur 18th menikah dg Patrisius (org kafir) dan
dikaruniai 3 anak. Suaminya dan Agustinus - anak sulungnya mbuat dia sedih dan
mderita.
Suaminya acuh tak acuh pada
agama, dan mencemoohkan dan menertawakan usaha keras Monika utk mdidik
Agustinus. Dg doa, tapa, korban dari air mata yg tiada henti dia berusaha
mpertobatkan suami dan anaknya itu. Setelah 30th suaminya bertobat. Berkat
usaha Uskup Ambrosius, akhirnya Agustinus bertobat juga. Monika meninggal
ketika sudah melihat Agustinus hidup di jalan yg benar.
Dalam Sir 26: 1-4.13-16
diwartakan bhw suami yg mpunyai istri yg baik, umurnya berlipat ganda. Istri yg
baik adalah harta terindah, kepandaiannya mggembirakan suaminya. Laksana
matahari terbit di atas pegunungan Tuhan, demikianlah keelokan istri di dalam
keluarga mrk.
Yesus dalam Luk 7: 11- 17 sedang
dlm perjalanan ke kota Nain. Banyak org sdg mengantar jenasah
pemuda. Dia adalah anak seorang janda. Banyak org menyertai janda itu. Yesus tergerak hati oleh belas
kasihan, dan mbangkitkan pemuda itu.
Hikmah apa yg bisa kita
petik:
1. Monika seorg perempuan muda,
bisa bertahan selama 30 th menghadapi penderitaan atas kelakuan suami dan
anaknya. Pengorbanannya ternyata tidak sia-sia. "Harga / nilai
pengorbanan" tidak diukur berdasarkan hasil yg dicapai (=suami dan anaknya
bertobat) dan lamanya waktu utk berkorban (=30th), tetapi "motivasi
dan kualitas pengorbanan" itulah yg penting.
2. Betapa besar dan banyak
karunia yg dibawa dan diberikan "perempuan" kepada manusia dan
makhluk ciptaan lainnya. Dari kodrat mereka adalah "empu" (pembentuk,
guru, sumber, bendahara, pengarah, kekuatan) kehidupan. Di dalam rahim perempuan manusia dibentuk.
Pada hari2 pertama kehidupannya bayi itu diajari dan dilatih ibunya. Sumber
makanannya adalah ASI. Segala sesuatu yg dibutuhkan di dalam rahim
disediakan ibunya. Dalam banyak hal dia diarahkan dan dikuatkan ibunya.
Semakin cerdas, bijaksana dan
baik perempuan itu, semakin banyaklah "karunia dan sukacita" yg mrk
persembahkan. Patrius dan Agustinus mengalami hal itu, shg mrk
"mencari apa yg telah hilang dan menemukannya dlm pribadi Monika".
Hendaknya kaum perempuan dibina dan disiapkan baik2 agar di mana-mana, berkat
Tuhan berlimpah bagi umat manusia.
2. Janda pada jaman Yesus adalah
org yg tak berdaya dan mudah sekali dibohongi dan disingkirkan. Namun
"janda yg kehilangan anak laki2nya dlm Injil" lain situasinya:
"banyak org yg menyertai janda itu". Artinya org itu tidak
disingkirkan.
Yesus tergerak hati utk menolong
dia, karena dg kebangkitan anaknya itu "martabat perempuan dan status
sosialnya dipulihkan. Kaum perempuan dan laki2 sama2 berharga di hadapan Allah.
Anaknya yg bangkit itu bisa menjadi dasar utk mdapatkan jaminan sosial (=tidak
diganggu / dipermainkan seenaknya) oleh kaum laki2 pd masa itu.
Marilah kita bersyukur atas
martabat manusia ( laki2 dan perempuan) yg sama di hadapan Allah. Di
masyakatpun pengakuan ini sudah makin meluas shg keadilan, ketenteraman
dan masa depan keluarga direncanakan dan diusahakan bersama oleh laki2 dan
perempuan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar