RENUNGAN HARIAN
Tgl 28 Agustus 2020
Peringatan org kudus: st
Agustinus. Beliau lahir th 354 di Tagaste, Afrika Utara. Ayahnya bernama
Patrisius, org kafir yg sering memojokkan / menghina istrinya (Monika) karena
dia org yg saleh. Monika selama 30th mderita akibat ulah suaminya dan kenakalan
Agustinus anaknya.
Agustinus adalah org yg cerdas
namun menyangkal kebenaran agama2. Ketika masih muda, hidupnya tidak
karuan. Berkat bantuan Uskup Ambrosius, dia bertobat dan kemudian menjadi imam.
Karena imannya yg mendalam dan pengajarannya yg luar biasa, dia diangkat
menjadi uskup di Hippo. Beliau wafat th 430.
Dalam 1 Kor 1: 17 - 25
dicatat ajaran / penegasan Paulus: "Kristus mengutus aku bukan utk
mbaptis, tetapi utk mberitakan Injil. Pemberitaan ttg salib bagi yg percaya
adalah kekuatan Allah, namun bagi org Yahudi, salib adalah suatu batu
sandungan, dan bagi non Yahudi adalah kebodohan. Bagi yg dipanggil, yg bodoh
dari Allah lebih besar hikmatnya drpd manusia. Yg lemah dr Allah jauh lebih
kuat drpd manusia.
Yesus mengajar murid2Nya (Mat 25:
1-13) dg perumpaan ttg 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana. Yg bodoh tidak
mbawa minyak cadangan, mrk pergi cari minyak tambahan, shg ketika pengantin
datang mrk tidak ada di tempat. Mrk ditolak utk masuk ke dalam perjamuan pesta.
Sdgkan gadis2 yg bijaksana, dg damai masuk ke pesta.
Apa hikmat yg bisa dipetik
?
1. Hidup tidak karuan selama
bertahun-tahun, bukan berarti pintu rahmat Allah dan pertobatan tertutup sama
sekali, bagi Agustinus dan kita. Allah kita adalah Allah yang maha berbelas
kasih. BagiNya, tidak ada kata terlambat utk bertobat.
2. Agustinus bertobat karena
bantuan uskup Ambrosius. Maka, hendaknya para uskup, imam, biarawan-wati dan
petugas pastoral, para guru katolik, ketua lingkungan, juga para orangtua "tampil / menampilkan sikap simpati dan
belarasa kpd mrk yg hidup dlm kegelapan / kesesatan / berdosa, juga kepada anak2
kandung mereka. Menyingkirkan mereka = menutup pintu rahmat bagi mrk.
Di sisi lain, sdr/sdri yg hidup,
dalam kegelapan / berdosa... berusahalah / lebih pro aktif utk mencari dan
menemukan Yesus. Mintalah waktu kpd pastor / pembina / orang kepercayaan /
sahabat utk curhat dan kemudian menerima skr tobat.
3. Salib memang secara lahiriah
dan sosial, merupakan tanda "kematian”. Berarti rencana, kegiatan,
struktur, target dan strateginya akan berhenti". Maka, bisa dimengerti,
bila ada yg menegaskan bhw yg percaya kepada salib hanyalah org2 bodoh.
Semuanya berakhir dan sia2... tidak ada hasil apa pun.
Namun bagi yg percaya, "salib
merupakan belarasa Allah kpd manusia secara penuh dlm diri Kristus. Salib juga
merupakan bagian dari proses pendewasaan diri, pematangan iman, kepribadian,
mental dan pengorbanan org itu". Melalui korban salib Kristus, ada jaminan
kehidupan. Pengorbanan kita pun yg dilakukan dalam kesatuan dg korban salib
Kristus, punya nilai keselamatan dan pengampunan dosa.
4. Jumlah gadis2 yg bodoh dan yg
bijaksana, sama.. masing2 5. Artinya peluang utk gagal / tersingkir /
bingung / tersesat sungguh besar. Di sisi lain, peluang untuk berhasil pun amat
besar. Maka, perlu keseriuan dlm persiapan, fokus pada tujuan, dan langkah yg
tepat serta bimbingan rohani - mental, dari para bijak. Berjalan sdiri sama dg
mbuka peluang besar2 baginya utk gagal. Kita diundang Kristus supaya tetap
tinggal di dalam Dia, bagikan ranting-ranting pohon anggur yang tinggal pada
Pokoknya, agar menghasilkan buah yang berlimpah. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar