'RESEH' PADA HAL-HAL KECIL

 RENUNGAN HARIAN 

TGL 13 OKT 2020

 Paulus ( Gal 4: 31b - 5: 6) menegaskan: " Kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, tetapi anak-anak perempuan merdeka, sebab Kristus telah memerdekakan kita. Maka, berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenai kuk perhambaan. Kalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Kamu lepas dari Kristus, klo mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih".

 Lukas (Luk 11: 37-41) mewartakan:" Bhw seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan di rumahnya. Orang Farisi melihat hal itu dan heran, karena Yesus tidak mencuci tanganNya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu".

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1.  Kristus telah memerdekakan kita, bukan secara politis, tetapi secara moral dan rohani, kita dibebaskan dari belenggu dosa dan kuasa kejahatan. Maka, hendaknya para pengikut Yesus  berdiri teguh (=fokus, punya fondasi iman dan harapan yg kokoh, dan berusaha utk melakukan tindakan kasih terus-menerus). Selain itu, dia menciptakan kerukunan dan persaudaraan, dan  kesetiakawanan sbg buah2 rohani yg dpt dirasakan oleh banyak org. Hidupnya tidak disekat2 oleh macam2 kepentingan duniawi / kelas2 sosial kemasyarakatan / kelompok2 atau apa pun namanya.  Sesama manusia adalah saudara dan saudarinya.

 2.  Di dalam Kristus, bersunat atau tidak bersunat, BUKANLAH YG UTAMA, sebab YG UTAMA adalah IMAN. Iman bhw Yesus adalah ANAK ALLAH, Penyelamat dan Penebus umat manusia. Iman itu perlu DINYATAKAN DALAM PERBUATAN yg dijiwai oleh kasih. 

 3.  Yesus dikomentari oleh org Farisi karena makan tanpa cuci tangan. Dia mberikan tanggapan sbg pengajaran sbb:  "Kalian ribut / "reseh" pada hal2 yg kecil, pada perkara2 yg TIDAK MERUGIKAN ORG LAIN". Dan hal itu lebih mudah utk dimaklumi. 

 Di sisi lain, kalian bungkam pada tindakan ketidakadilan: "wanita yg tertangkap basah berzinah, kalian hakimi sdgkan yg laki2 kalian biarkan. Janda2 diperas hartanya. Org sakit tidak kalian perhatikan". 

 Maka, Yesus memberi dorongan: "Berikanlah isinya (= buah anggur, makanan, minuman) sebagai sedekah..sbg lambang pertobatan diri dan kasih kpd sesama. 

 4.  Semuanya akan menjadi bersih bagimu, artinya secara lahiriah (bagian luar), kita  mencuci tangan sbg "tanda mbersihkan diri dari bakteri, kuman penyakit atau  dari sesuatu yg kotor. Dan secara rohaniah ( bagian dalam / batiniah) kita mberikan derma / laku tapa / berkorban / korban perasaan dll sbg tanda pertobatan. 

 Marilah kita berusaha, agar lebih fokus dan peduli utk mbenahi dan menanamkan nilai2 kehidupan, dasar2 utama dan arah yg hendak dituju, drpd ribut / tegang pada hal2 kecil. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer