PENUNJUK KEHIDUPAN

 RENUNGAN HARIAN

Tgl 11 Agustus 2020

 Hari ini kita mperingati st Klara. Beliau adalah anak seorang bangsawan yg kaya.  Sejak kecil dia hidupnya saleh. Dia terpesona dengan cara hidup Fransiskus itu. Ia tekun mendengarkan setiap kotbah Fransiskus sambil bertanya diri: “Mengapa cita-cita dan cara hidup yang mulia itu tidak bisa dijalani oleh seorang wanita?“ 

 Orangtuanya melarang dia utk menjadi suster. Namun, ia dengan diam-diam bersama temannya Bona pergi menemui Fransiskus untuk memintai pandangan dan bimbingannya. Dari bimbingan Fransiskus, Klara memperoleh suatu kepastian perihal pertanyaan yang mengusik batinnya: ia menjadi suster. 

 Pada tahun 1212, ketika berusia 18 tahun, Klara dengan diam-diam meninggalkan istana ayahnya untuk bergabung dengan kelompok Fransiskus.   Ungkapan hatinya yg terkenal adalah: "Tuhan, betapa bahagia aku Kauciptakan". 

 Dalam Fil 3: 8-14  Paulus mengatakan:"Segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Yesus Kristus Tuhanku, lebih mulia dari semuanya. Aku melepaskan semuanya itu, dan menganggapnya sebagai sampah". 

 Dalam Mat 19: 27-29  Yesus menegaskan:"Setiap org yg demi Aku meninggalkan rumah, sdr/i nya, ayah dan ibunya, anak2 atau ladangnya, akan menerima seratus kali lipat, dan akan mperoleh hidup yg kekal". 

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1. Klara merenungkan panggilannya dg serius. Dia mbaca buku2 rohani, mendengarkan kotbah2 dg tekun dan meminta bimbingan kpd Fransiskus. Akhirnya dia punya kepastian bhw menjadi suster adalah panggilannya.   Panggilan Tuhan itu memang misteri (= rahasia Allah), namun anak2 dan kaum muda bisa mpersiapkan diri dg mbaca  majalah hidup atau buku rohani ttg santo- santa, bergaul dg frater, suster, romo dan bruder. 

 Baik juga para orangtua mendorong anak2 laki2nya spy menjadi misdinar, ikut ibadah lingkungan. Teladan kasih dan pelayanan ortu kpd tetangga, orang2 kecil, kunjungan ke stasi, ke panti asuhan dll bisa menjadi jalan utk menumbuhkan panggilan imamat atau hidup mbiara.  Kunjungan para romo, biarawan-wati juga penting utk digalakkan sehingga anak2, kaum remaja dan org muda bisa kenal lebih dekat.  Siapa tahu lewat kunjungan itu, ada yg terpanggil. 

 2. Barang duniawi yg ada di sekitar Paulus tentu baik dan berguna, namun dipandang sbg "sampah"... karena Kristus adalah 'segalanya'.  Hendaknya kita menyadari bhw barang2 duniawi dibutuhkan.... namun kita butuh juga "pribadi2 yg menunjukkan bhw ada kehidupan yg lain, yg lebih mbahagiakan. 

 Ketika Kristus, menjadi pilihan utama, hal2 yg lain dan benda2 duniawi yg dimilikinya "tidak lagi menjadi tuan".  Hidupnya dan waktunya bukan lagi untuk mengejar harta kekayaan. Relasi dengan sesamanya menjadi lebih luas dan dia punya banyak sahabat. Dia akan bekerja dg lebih rajin, disiplin, bijaksana dan terencana, bukan karena "uang" tetapi "karena dia ingin menjadi "terang dan garam Kristus". 

 3. Ketika org mengikuti Yesus, dia akan mdapatkan banyak saudara, saudari,  orangtua dan tanggung jawab yg dipercayakan kpdnya. Semua yg ada padanya akan dijadikan sarana pelayanan. Hidupnya akan lebih banyak diwarnai oleh rasa syukur. 

 Marilah kita mohon kpd Allah agar banyak panggilan bagi gereja Indonesia dan tarekat2 religius. Juga semoga makin banyak org yg hidupnya diwarnai oleh rasa syukur. Amin. (Mgr Nico Adi).

 

Komentar

Postingan Populer