RENUNGAN HARIAN
Tgl 2 Agustus 2020
Hari minggu ke 17 pada masa biasa. Kita bersyukur atas
rahmat dan kasih Allah yg dianugerahkan kpd kita pada minggu yl, dan mohon
berkat utk minggu mendatang.
Yes 55: 1- 3 mewartakan bhw Tuhan begitu berkenan kpd umatNya.
Hal itu diwujudkan dg menyediakan makanan dan minuman yg diberikan secara
gratis. Dia juga mengingatkan umat agar mbelanjakan uangnya utk hal2 yg
berguna. Dasar semuanya itu adalah kasihNya dan perjanjian kasihNYA dg
Daud, leluhur mrk.
Paulus dlm surat Rom 8: 35.37-39 menegaskan bhw tidak ada kuasa
apa pun yg dpt memisahkan kita dari cinta kasih Kristus, bahkan kematian pun
tidak bisa.
Dalam Mat 14: 13-21 diwartakan bhw 1. Yesus dan murid2Nya mau
beristirahat, namun dibuntuti oleh begitu banyak org, 2. meminta murid2Nya utk
mberi mereka makan. 3. Murid2 amat kaget dan tidak sanggup utk memenuhi
permintaan itu, karena mrk hanya punya 5 roti dan 2 ikan. 4. Yesus mengambil
roti itu, mengucapkan doa berkat, 5. meminta para murid utk mbagikan roti itu,
6. Semua makan sampai kenyang, 7. Ada sisa 12 bakul penuh. 8. Yg makan 5ribu
org, perempuan dan anak2 belum dihitung.
Hikmah yg bisa kita petik:
1. Tuhan mberikan bukti dan teladan bhw tidak tega umatNya
kelaparan. Itulah sebabnya Dia menyediakan makanan dan minuman yg
berlimpah. Kita sebagai anak2Nya hendaknya berbuat demikian, yaitu kerja giat
utk menyediakan makanan dan minuman yg cukup bagi diri sdiri dan org
lain.
Mengamen di jalanan, di terminal, atau meminta sedekah,
mengantungkan nasib / hidup dr warisan ortu, sebetulnya SAMA DG MENYIA-NYIAKAN
TALENTA YG SDH DIBERIKAN TUHAN. Tidak ada sukses tanpa kerja keras, disiplin,
solider, jujur dan setia dlm kerja sama dg rekan kerja dan pimpinan yg baik dan
bijaksana. Foya2 dg menghamburkan harta
ortu, mencuri, memeras atau merampok, atau korupsi, tampaknya, dia adalah
"pemenang / jagoan" namun sebetulnya dia "menghina, merendahkan
martabatnya sendiri".
2. Dalam mengadakan mukjizat, Yesus melihatkan murid2Nya.
Mrk menyerahkan roti dan ikan yg mereka bawa, membagikan roti yg sdh
diberkati, dan mengumpulkan yg tersisa.
Sbg sahabat2 Yesus, kita juga digugah utk melibatkan org lain
dan mengembangkan mrk. Kita semua rindu utk terlibat dan dilibatkan.
Kenyataannya: tidak jarang terjadi kakak dan adik bersaing. Ketua, sekretaris
dan bendahara tidak bisa rukun lagi. Juga romo, suster, bruder,
konflik yg tak berkesudahan, dg rekannya, dg pimpinannya, dg umatnya dll.
Maka, mrk sulit melibatkan diri dan dilibatkan. Apa yg diucapkan, tidak dia
lakukan... minta maaf pun tidak mau. Mrk mematikan suara hatinya.... yg
terus menerus mengingatkan mrk, maka lama2 mrk betul2 mati
rasa.
3. Paulus mengingatkan bhw tidak ada kuasa apa pun yg dpt
memisahkan kita dari cinta Kristus. Artinya, Allah tidak pernah memutuskan tali
kasih dg umatNya... Kalau begitu, tidak ada kata terlambat utk bertobat dan
minta pengampunan. Yg sering menjadi penghalang utk bertobat adalah "rasa
malu" dan "takut". Malu karena romonya kenal, masih muda,
atau dia telah melakukan aborsi, pecandu narkoba, dll. Yg lain takut
karena sudah puluhan tahun tidak menerima sakramen tobat, lupa doa tobat,
dan aneka alasan lainnya.
Jangan khawatir ada panduan yg telah disediakan dan bisa
dipergunakan. Romo yg melayani umumnya akan menuntun dia agar bisa
mengungkapkan isi hatinya, penyesalannya dan kemudian mdapatkan
pengampunan.
Marilah kita memohonkan rahmat dan kemurahan Tuhan bagi org2 yg
berbeban berat, shg mrk bisa menerima pembebasan melalui sakramen tobat. Amin.
(Mgr Nico Adi MSC).
Komentar