SPIRITUALITAS HATI

Sehubungan dengan pencerahan yang dituturkan oleh Pater Yong, ada juga pencerahan tentang "Spiritualitas Hati" dari Pater Hans Kwakman. Saya tuliskan kembali seluruhnya untuk anda, agar anda pun dapat memahami "Spiritualitas Hati" yang dihidupi oleh para MSC di seluruh dunia. Para Awam yang terlibat dalam pendalaman spiritualitas ini pun, diperkenalkan dan diajak untuk turut menghidupi spiritualitas yang sama. Apakah "Spiritualitas Hati itu ?"

Inilah pandangan Pater Hans Kwamkan mengenai arti kata 'Spiritualitas Hati"

Dalam istilah ‘Spiritualitas Hati’, kata ‘hati’ dipakai dalam arti biblis. Dalam Kitab Suci kata ‘hati’ adalah bahasa symbol yang menunjuk kepada seluruh kepribadian seseorang, menurut segi kehidupan batinnya, yang meliputi hal berpikir, merencanakan, menghendaki, merasa, mencintai. (Itulah kesimpulan dari buku P. Jan Bovenmars MSC, “A Biblical Spirituality of the Heart”. Buku itu sudah diterjemahkan dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Mandarin!) Jadi kalau kita berbicara mengenai “Hati Yesus”, kita menunjuk kepada seluruh diri pribadi Yesus, dengan tekanan pada segi batinnya, tetapi bukan hanya pada perasaan cinta atau belaskasihannya. Juga P. Chevalier menemukan dalam ‘Hati Yesus’ bukan hanya cinta sebagai affeksi, melainkan juga cinta sebagai kekuatan, kesetiaan dan ketaatan (“hati yang mendengarkan”).

Sebagaimana digarisbawahi dengan tepat oleh P. Alo, dalam istilah ‘Spiritualitas Hati’, kata ‘hati’ menunjuk baik kepada Hati Yesus, maupun kepada hati kita, dalam arti luas dan kaya sebagaimana dipakai oleh Kitab Suci. Dan itu cocok dengan arti kata ‘hati’ (sebagai symbol) dalam bahasa Indonesia: kalau dikatakan bahwa seseorang mengusahakan sesuatu apa-apa ‘dengan segenap hati’, maka kita langsung mengerti bahwa orang itu menginvestasi dalam usahanya segala tenaga batin yang ada padanya: inteleknya, kehendaknya, perencanaannya, perasaannya, karena apa yang ia mau usahakan dicintai olehnya, artinya timbul dari hatinya sebagai sumber cinta.

Tetapi dalam istilah “Spiritualitas Hati” kata ‘Spiritualitas’ tidak kurang penting. Kata itu menunjuk kepada ‘Spiritus’ atau Roh, yaitu Roh Kudus. Spiritualitas Hati dapat digambarkan sebagai ‘the Way of the Heart, according to the Spirit”: cara hidup menurut hati, yang dibimbing / digerakkan oleh Roh. Tantangan pokok dalam Spiritualitas Hati ialah bagaimana mencocokkan “hati’ dan ‘Roh’.

Disini penjelasan P. Yong membawa terang: bukan segala hal yang timbul dalam hati adalah baik dan luhur. Yulius sudah menyebut perkataan Yesus dalam Lukas 6:5, dan dalam buku saya, saya kutip P. Chevalier yang tentu juga sadar mengenai hati sebagai sumber kejahatan. Lebih rumit lagi kalau kita harus memilih anatara dua hal yang kedua-duanya nampaknya baik dan menarik, dan harus memutuskan apa yang lebih baik dalam situasi konkret tertentu. Kita harus mendengarkan “suara hati” . P. Yong berkata: “Idealnya suara hati memihak pada hati nurani, tetapi suara hati bisa keliru dan menyimpang dari hati nurani.”

Dalam bahasa Spiritualitas dikatakan bahwa kita harus mengadakan ‘discernment’: membeda-bedakan roh-roh untuk menemukan ke arah mana Roh Kudus hendak menggerakkan kita. Roh Kudus berkata-kata dan membimbing melalui “suara hati yang memihak pada hati nurani.”

Maklumlah, hal itu mengandaikan ‘pengenalan diri yang terbina’ (“masuk ke dalam hati” , menurut istilah P. Cuskelly MSC), dan juga pengenalan Diri Yesus sebagai Model. Menurut Spiritualitas Hati, Roh Kudus menunjuk ‘Hati Yesus’ sebagai Model, sebab Roh yang pernah menggerakkan Hati Yesus, sekarang hendak menggerakkan hati kita. Roh Kudus juga berbicara melalui Komunitas (umat Gereja, persaudaaran biara), pimpinan, kaum awam dan melalui ‘the voice of the voiceless’. Karena itu dalam konteks Spiritualitas Hati dikatakan, bahwa dalam kalangan orang dewasa ‘ketaatan’ berarti ‘mengadakan discernment’, dengan melibatkan semua pihak yang terkait dalam hal mengambil suatu keputusan penting.

Spiritualitas Hati dalam arti demikian menjadi Penggerak seluruh hidup pribadi dan bersama, dan terwujud dalam Misi dan karya-karya pelayanan kita.

Semoga keterangan ini bermanfaat.

Hans MSC, Issoudun.

Anda yang ingin memahami lebih lanjut, dan ingin turut serta menghidupi Spiritualitas Hati ini, dan terlibat dalam Asosiasi Awam MSC, dapat menghubungi setiap anggota tarekat MSC yang anda jumpai.

Komentar

Postingan Populer