PELAYANAN LAHIR BATIN KEPADA UMAT DI RAWA BIRU

Pembaca yang budiman,

Syaloom....

Belum lama berselang, Sr. Rosina PBHK dkk mengadakan pelayanan rohani dan bersama Tim Medis berbakti sosial di Kampung Rawa Biru. Rawa Biru letaknya di sebelah timur dan jaraknya kira-kira 70 km di luar kota Merauke. Apa yang mereka laksanakan, itulah yang mereka ceritakan kepada anda.

MENYONGSONG MINGGU MISI SEDUNIA KE-85

Pada hari Sabtu tgl 24 September 2011, Pkl 14.30 WIT, Sinar panas sang surya menukik tajam ke tubuh setiap insan di bumi animha, namun tak dapat memadamkan semangat Tim KKI-KAME, berlenggang ria dengan warna-warni tas/ransel yang dipikul menuju sekretariat KKI dan langsung memenuhi kendaraan yang berderet menanti. Saling bersaut-sautan dengan sendaugurau menambah akrabnya persaudaraan di antara mereka pertanda siap bermisi di perkampungan seputar Keuskupan Agung Merauke.

Kendaraan-kendaraan pun siap melaju menuju Rawa Biru dengan menempuh perjalanan 4 jam lamanya, berhubung kondisi jalan rusak. Suasana hati rombongan bergejolak ketika berhadapan dengan jalan yang berliku-liku dan berdebu, dikelilingi si-jago merah yang melahap habis rerumputan dan pepohonan hutan sekitar lokasi Sota dan Rawa Biru. Sungguh memacu pengemudi kendaraan roda empat dan roda dua mencari cara meloloskan kendaraan beserta para penumpang dari kerumunan api alias si-jago merah, serta asap yang menggepul menutupi jalan yang dilintasi oleh rombongan Tim KKI beserta para dokter & TIM medis PERDAKI-Keuskupan Agung Merauke.

Suasana sangat menantang namun justru membawa kegembiraan dan syukur serta kebanggaan tersendiri bagi Tim KKI-KAME karena berani menerobos jalan tersebut dengan selamat tanpa terhalang oleh apa pun. Tibalah rombongan kendaraan di Kampung Rawa Biru dengan iringan bunyi klakson memanggil masyarakat setempat hingga berlari mendekati lokasi kegiatan. Aktifitas yang di lakukan antara lain; Mengadakan pembinaan iman bagi anak dan remaja dengan metode cerita, menyanyi dan menari, menonton film rohani dan cuplikan-cuplikan cerita suku-suku papua sebagai dorongan semangat dan bertekat bangkit dari ketidak berdayaan. Kegiatan tersebut dilakukan pada sore dan malam hari.

Kemudian acara dilanjutkan pada esok hari yakni Minggu 25 september 2011, diawali dengan perayaan Ekaristi bersama umat oleh P.Aloysius Batmyanik MSC. Dalam Kotbahnya “mengajak umat agar berusaha melaksanakan ajakan Tuhan untuk terus bekerja dan berjuang demi pendidikan anak-anak dari berbagai segi kehidupan agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, Gereja dan bangsa, teristimewa dalam menyongsong Hari Minggu Misi sedunia kita sebagai umat Katolik mampu menjaga dan merawat iman kepada Tuhan melalui doa dan kesaksian hidup yang baik di tengah masyarakat.” Setelah itu, Misa dilanjutkan dengan pembinaan iman oleh Tim KKI, pengobatan gratis oleh para dokter dan perawat sekaligus pemberian makan tambahan bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa.

Pelayanan Tim KKI-KAME dirasa dan dialami oleh umat sangat menyentuh karena menggunakan konteks pelayanan terpadu antara jasmani dan rohani. Di sisi lain, pelayanan dipusatkan pada pembinaan iman bagi anak dan remaja dan pelayanan Ekaristi bersama umat, serta pengobatan fisik oleh tim dokter dan pemberian makanan tambahan berupa bubur kacang hijau, dan beras merah (menambah stamina tubuh) bagi umat. Cara pelayanan missioner KKI-KAME akan terus berjalan dan menjadi tradisi maupun kekhasan khusus dalam melayani umat Allah di Keuskupan Agung Merauke.

“Syukur pada Tuhan Yesus Sang Missionaris atas bimbingan-Nya umat sungguh merasa dibantu diteguhkan imannya meski jauh dari jangkauan pelayanan imam, tetapi boleh mendapat kunjungan dari tim keuskupan dengan pelayanan yang baik bagi kami di Stasi Rawa Biru ini.” Kata seorang bapak ketua dewan Stasi. Ungkapan Terimakasih juga disampaikan oleh seorang aparat keamanan yang bertugas menjaga keamanan di wilayah Rawa Biru, “kunjungan Tim Keuskupan dari Kota sungguh membuat masyarakat senang karena jarang mendapat pelayanan iman sudah hampir satu tahun”.

Terpancar dari wajah sebagai cerminan hati menggores kegembiraan, harapan dan kerinduan terbesar untuk terus mengalami persaudaraan dalam perjumpaan semacam ini. Menyaksikan sikap keramahan dan antusias umat menerima rombongan pemerhati iman umat, membuat haru hati tim KKI-KAME di saat saling berpamitan dengan umat. Meski demikian, kami harus meninggalkan kampung Rawa biru demi melanjutkan program pelayanan di Stasi-stasi lain dalam rangka menyongsong Hari Minggu Missi Sedunia pada tgl 23 Oktober 2011 nanti.

Pelayanan manusiawi ini, ternyata bukan hanya dilihat sebagai kegiatan fisik manusiawi belaka,namun ada karya Allah yang menyertai mereka. Karena itu, medan yang berat dan menantang bukan merupakan halangan,tetapi malah menambah sukacita. Sukacita ternyata tidak bisa dibeli, hanya bisa didapat melalui keterlibatan melayani sesama dengan tulus hati.

Komentar

Postingan Populer