MEREKA MENANTI KEDATANGAN KAMI



Foto: Rombongan kecil kami ke WYD


WORLD YOUTH DAY ( WYD : HARI KAUM MUDA SEDUNIA ) yang berlangsung di Madrid, memang sudah berakhir, namun pengalaman akan kehadiran Tuhan, dan kenangan manis bersama dengan rekan-rekan sekomunitas, serombongan / senegara, dan kenangan manis diterima oleh tuan rumah yang baik dan ramah, tidak akan pernah habis.

Kenangan manis itu, dari salah sorang peserta WYD saya tuturkan seutuhnya di blog ini untuk anda. Kata-kata manusiawi hanya mampu mengungkapkan "setitik atau dua titik makna yang mereka alami" namun di balik semua itu, ada aneka kegembiraan dan sentuhan kasih Allah yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Bila anda mampu menangkap makna di balik cerita yang disajikan ini, berbahagialah anda, bahwa anda telah masuk ke dalam pengalaman kasih Allah.

Inilah sharing itu:

RAHMAT TUHAN BEGITU NYATA DALAM WORLD YOUTH DAY 2011 DI MADRID, SPANYOL

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Mgr Niko Adi yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menulis dalam blog pribadinya. Walaupun bukan seorang penulis secara khusus, tapi saya mencoba memenuhi permintaan beliau untuk dapat membagikan cerita mengenai acara World Youth Day yang kami hadiri di Madrid kemarin.

Buat saya pribadi event WYD ini selalu memberikan makna personal yang mendalam mengenai hubungan manusia dengan keberadaan Tuhan yang begitu nampak dalam diri setiap anak-anak muda, religious (para Uskup, Pastor dan Suster) yang ikut hadir dan juga host parents di mana kami tinggal selama kami berada di Madrid. Ada banyak sukacita, antusiasme dan kegembiraan yang kami rasakan di sana bersama-sama dengan jutaan anak muda dari berbagai belahan dunia yang berkumpul di sana dengan satu tujuan untuk mengenal, memuji dan memuliakan Dia yang Mahabesar dan Mahaagung.





Kehadiran saya dalam acara World Youth Day (WYD) 2011 ini adalah yang kedua kalinya. WYD pertama yang saya hadiri adalah pada tahun 2008 yang lalu di Sydney, Australia. Saya dan suami saya Petrus dipercaya untuk mendampingi rombongan New Heart Community, sebuah komunitas awam untuk lajang muda Katolik Dewasa yang berada di bawah pendampingan Tarekat MSC. Kali ini rombongan kecil kami berjumlah 12 orang berangkat menuju Madrid dengan disertai 2 orang Pastor dan 1 orang Suster.

Seperti kita ketahui bersama, World Youth Day 2011 di Madrid sudah selesai diselenggarakan pada bulan Agustus yang lalu mulai tanggal 15 – 21 Agustus 2011. Berita-berita mengenai acara tersebut sudah dapat kita baca terutama dalam majalah majalah Katolik seperti Hidup dan Hati Baru yang menulis laporan maupun artikel mengenai acara tersebut. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan perspektif lain yang saya lihat dalam acara tersebut, terlebih lagi memaknai kehadiran Yesus dalam diri Host Parents (orang tua angkat kami selama tinggal di Madrid). Beruntung sekali rombongan kecil kami kali ini mendapatkan kesempatan untuk tinggal bersama host parents sehingga kami pun dapat merasakan seperti apa kehidupan keluarga di Madrid pada umumnya dan tentu saja sambil menikmati makanan khas mereka...:-))



Foto: kedua orang tua angkat kami ( Clemente dan Manuela )


Kami berdua belas tinggal bersama host parents yang merupakan umat dari paroki St. Angela de la Cruz, Madrid dengan Father Miguel sebagai pastor parokinya. Sebagian besar penduduk Madrid tinggal di dalam apartment bukan di landed house seperti umumnya di Indonesia. Di dalam apartment yang kami tinggali, kami berbagi kamar mandi, ruang makan dan bahkan kamar dari anak-anak mereka. Bisa dibayangkan bagaimana riuhnya rumah mereka karena mendapat tambahan tamu piligrim yang berbeda latar belakang budaya dengan mereka tetapi tetap mereka sambut dengan gembira. Seperti yang kami alami dengan orang tua angkat kami Clemente dan Manuela, mereka membiarkan kami menempati kamar tidur putrinya dan kamar tersebut sudah dirapihkan dengan baik, sehingga nyaman buat kami.

Setiap pagi sebelum kami berangkat Katekesis, orang tua angkat kami akan bangun terlebih dahulu dan menyiapkan sarapan bagi kami semua, lengkap mulai dari toast, ham dan keju juga dengan juice, kopi dan teh. Selama sarapan pagi kami akan berbincang-bincang mengenai berbagai macam topik ringan disertai dengan pemberitahuan mengenai ramalan cuaca hari ini sehingga kami dapat mewaspadainya. Mengingat Madrid dalam musim panas, cuacanya menjadi sangat ekstrim karena panas udaranya bisa mencapai suhu 40 derajat celcius. Begitulah keramahan di pagi hari yang kami alami bersama orang tua angkat kami.

Lain pagi hari, lain malam hari. Setiap hari kami baru kembali ke rumah sekitar pukul 11 malam setelah melalui rangkaian acara yang panjang dan meletihkan karena faktor cuaca yang kurang mendukung (acara-acara dalam World Youth Day pada umumnya diselenggarakan di lapangan terbuka). Para orang tua angkat kami dengan sabar akan menanti kedatangan kami kembali dan menyiapkan snack ringan yang dapat kami santap sebelum pergi tidur. Tidak hanya itu, mereka akan dengan antusias menanyakan kegiatan kami pada hari itu, apa saja yang kami alami dan kami dapatkan. Cerita dan obrolan tersebut bisa berlangsung hingga tengah malam layaknya keakraban sebuah keluarga yang sudah terjalin lama.

Tentu saja selama tinggal bersama mereka kami merasakan seperti bagian dari mereka, layaknya seorang anak yang masih dibimbing dan dilayani. Mereka pun dengan senang hati menolong kami mulai dari hal-hal sederhana seperti memberi petunjuk arah dan transportasi menuju suatu tempat hingga membantu mencucikan pakaian-pakaian kotor kami, luarbiasa sekali apa yang mereka lakukan dengan tulus tersebut bagi kami “anak-anaknya”.

Apa yang sudah kami alami selama menjadi anak angkat dan tinggal di rumah mereka akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dan kehangatan tersebut masih kami rasakan hingga kini. Semua bentuk perhatian dan kasih sayang yang mereka tunjukan menjadi bukti hadirnya Cinta Tuhan secara utuh melalui diri mereka tanpa batas sekat-sekat ras dan budaya. Apa yang sudah mereka lakukan merupakan penjelmaan dari wujud perbuatan Yesus pada kita anak-anakNya. Terima kasih Tuhan atas pengalaman yang luarbiasa yang Kau berikan kepada kami, biarlah berkat dan rahmatMu mengalir terus dalam keluarga para orang tua angkat kami.

Shirley dan Petrus
Pendamping New Heart Community, Jakarta

Allah menyatakan kehadirannya, bukan hanya dalam peristiwa adan perayaan liturgi (ibadah, tetapi juga dalam kehidupan harian. Terlebih bila kehidupan harian itu, disirami oleh peristiwa pertemuan yang Yang Ilahi dan kehadiranNya serta kuasa-Nya dinyatakan dalam kiehidupan sehari-hari, betapa lebih membahagiakannya hidup ini. Surga dan bumi, karya Allah di surga dan di bumi, hati Allah dan hati manusia menyatu. Inilah yang dirindukan oleh setiap orang. Dan anda, danb kita semua dapat menyatakannya / mewujudkannya dalam hidup anda.

Komentar

Postingan Populer