MISA DI BASILIKA SANTO PAULUS
TANGGAL 7 OKTOBER 2011, semua uskup Indonesia yang sedang mengadakan ad limina, merayakan misa syukur konselebrasi di Basilika Santo Petrus. Mgr Martin Situmorang sebagai selebran utama, didampingi Mgr Pujasumarta, dan Mgr John Saklil mempimpin misa syukur itu. Misa ini mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan ad limina, dan sekaligus juga sebagai tanda / ucapan terima kasihkepada St. Paulus yang telah membuka jalan keselamatan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi untuk menerima kasih Tuhan melalui Kristus. Paulus sering dikenal sebagai Rasul bagi Bangsa-bangsa kafir.
Basilika St. Paulus amat besar, dan mampu menampungumat lebih dari 6.000 orang. bangunannya besar dan tinggi, tiang-tiangnya juga besar dan di banyak sudut terdapat patung-patung ukuran besar sekali. Di banyak bagian basilika, terdapat kapel-kapel, dan banyak imam yang merayakan ekaristi di kapel-kapel itu. Di beberapa pojok juga ada tempat untuk menerima sakramen pengampunan. Mereka yang berbahasa Itali, Spanyol, Inggris atau Perancis, bisa memilih imam sesuai dengan bahasa yang mereka kuasai.
Hadir pada kesempatan misa syukur itu, para suster, bruder, para imam dan umat beriman yang berasal dri Indonesia. Mereka ada yang berkarya,ada yang sedang studi,atau malah sudah menjadi "warga Itali" karena sudah terlalu lama di sana. Bahkan ada yang sudah menikah dengan gadis Italy. Sebagian lain yang hadir, adalah para turis, atau mereka yang rindu mengikuti ekaristi, meski dirayakan dalam bahasa Indonesia.
Bahasa untuk merayakan ekaristi, bisa saja berbeda. Cara dan gayanya juga berbeda, namun makna ekaristi tetap satu dan sama. Apa yang dirayakan dan dihadirkan dalam ekaristi, semuanya sama, dan tata ucaparanya sama, sehingga meski mereka tidak mengerti arti kata demi kata, namun umat katolik yang berbeda bahasa dapat turut terlibat dan mengimani apa yang dirayakan itu. Inilah suatu kekuatan dan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Umat beriman dari pelbagai penjuru dunia, distukan oleh Kristus dalam ekaristi.
Syukur kepada Allah, bahwa umat katolik mempunyai ekaristi, dan pelbagai bentuk doa universal lainnya yang dapat mempersatukan dan memperkuat iman kita. Syukur kepada petinggi Gereja, yang telah mempertahankan kesatuan dan keutuhan ini.
Komentar