RENUNGAN HARIAN
Tgl 25 Juli 2020
PESTA ST. YAKOBUS RASUL
Yakobus adalah kakak dr Yohanes rasul, anak2 Zebedeus. Mrk
adalah nelayan. Mrk dipanggil utk mengikuti Yesus ketika bersama ayah mereka,
sdg mbersihkan jala. DIA bersama Petrus dan Yohanes, menyaksikan “perubahan
wajah Yesus di gunung Tabor”, saat-saat menjelang kesengsaraan gurunya. Karena
pewartaannya, dia dibunuh oleh raja Herodes Gripa th 43 / 44 dan kemudian
digelari martir.
Dalam 1 Kor 4: 7-15 Paulus bersaksi bhw "harta pelayanan
sbg rasul yg kami miliki dlm bejana tanah liat" spy nyata bhw kekuatan yg
berlimpah itu berasal dari Allah". Dlm banyak kesulitan: ditindas, habis
akal, dianiaya, dia tetap "selamat"...karena kekuatan Allah yg
bekerja dlm dirinya.
Mat 20:20-28 menceritakan ibu Zebedeus dan kedua anaknya
(Yakobus dan Yohanes) meminta kepada Yesus:"Berilah perintah spy kedua
anakku ini kelak boleh duduk di sebelah kanan dan kiriMu".
Yesus mengajak berdialog agar mrk paham bhw 1. pelayanan-Nya
akan mengantar Dia kepada salib (minum cawan penderitaan ) bukan ke tahta
kerajaan duniawi. 2. KekuasaanNya adalah kekuasaan utk mewujudkan
ketenteraman, bukan kekerasan / kesewenang-wenangan. Maka Yesus menegur
murid2Nya yg hendak menyelesaikan persoalan itu dg tindak kekerasan.
Hikmah yg bisa kita petik:
1. Yakobus dan Yohanes dipanggil ketika sdg bersama ayah mrk.
Artinya Yesus meminta ijin dr orgtuanya. Yesus memberi teladan bahwa hormat
kpd orangtua amat penting. Mrk adalah kepanjangan tangan Tuhan.
2. Jabatan sbg rasul: pemimpin, koordinator, moderator
atau ketua lingkungan, ketua paguyuban, adalah anugerah sekaligus tugas dan
tanggung jawab. Meski Tuhan amat tahu bhw manusia itu punya banyak kelemahan (=
bagaikan bejana tanah liat yg mudah pecah), tokh anugerah itu dipercayakan kpd
mrk. Maka, Paulus mberikan teladan agar manusia tetap berusaha ada dlm kesatuan
dg Dia. Di dalam dan bersama Dia, kita bisa. Berbicara ttg Yesus namun tidak bersatu =
berelasi erat dan beriman kpdNya sebetulnya dia mewartakan dirinya
sendiri.
3. Jabatan yg diberikan Yesus adalah jabatan pelayanan
(pengabdian) kpd sesama manusia.... tanpa tuntutan / pemaksaan akan adanya
imbalan. Hanya dg komitmen dan tindakan nyata utk hidup sederhana, dan
dibantu (dikritik, diberi saran, diarahkan dan diomeli) oleh rekan-rekan
se-komunitas, se-paguyuban / se-lingkungan, atau se-angkatan, pengabdian yg tulus bisa dilaksanakan dg rela
hati dan gembira. Rekan-rekan yang tahu akan kekurangannya, hendaknya
menyampaikan saran perbaikan kepadanya. Jangan biarkan dia membuat kekeliruan
yang makin parah.
4. Yesus melarang para murid-Nya utk melakukan tindak kekerasan
baik fisik, psikis maupun dg kata-kata yg menyakitkan / memojokkan. Tindak
kekerasan tidak mencerminkan kemurahan hati Allah melainkan menghina Allah yg
menciptakan manusia sbg citraNya.
5. Yesus mberikan pencerahan kpd ibu Zebedeus bhw hak utk
mberikan kedudukan bagi anak2Nya di kerajaan surga, ada di tangan Bapa, dan
bukan di tangan-Nya. Dia mberikan teladan bhw hak pihak lain HARUS TETAP
DIHORMATI.
Marilah kita mohon kekuatan dan berkat Tuhan agar sanggup
mengendalikan diri shg tidak gampang melakukan tindak kekerasan. Juga kita
mohon kebijaksanaan dan kecerdasan agar menghargai dan manjaga hak org lain.
Amin. (Mgr Nico Adi MSC)
Komentar