RENUNGAN
HARIAN
TGL 21 AGUSTUS 23
Hari ini kita memperingati 1
orang kudus: St. Pius X. Sebelum diangkat menjadi Paus, beliau bernama Yoseph
Sarto yg berasal dari keluarga petani di Treviso - Italia. Setelah ditahbiskan sbg imam,
dia menjadi pastor di Tombolo, lalu menjadi rektor seminari. Perannya yg cukup
besar di Seminari, mengantar dia ke jabatan uskup. Kehidupan para imam
ditertibkan dan keuskupan dikembangkan. Pelayanan itu mendorong Paus Leo XIII
mengangkat dia sbg kardinal. Ketika Paus meninggal, dia dipilih sbg Paus, dan
mengambil nama Pius X.
Dia menegaskan ajaran gereja yg
benar, membaharui musik liturgi dan mendorong umat utk menerima komuni. Paus Pius X mengelurkan dokumen
Quam Singulari tgl 8 Agustus 1910 yg merestui komuni kudus diberikan kepada
anak-anak yg sdh berumur 7th. Tujuannya: anak-anak yg telah dibaptis sedini
mungkin mengalami anugerah ilahi dalam rupa skr pengampunan dan komuni
kudus.
Dalam 1Tes 2: 2b-8 diserukan:
"Sdr2, berkat pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk
memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. Nasihat kami
tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak
disertai tipu daya. Sebaliknya, Allah telah menganggap kami layak untuk
mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk
menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati
kita.
Kami tidak pernah bermulut manis
— hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang
tersembunyi. Allah adalah saksi. Juga tidak pernah kami mencari
pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun
kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Sebaliknya, kami
berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati
anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih
sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu,
tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami
kasihi.
Yohanes dalam injilnya (21:
15-17) mewartakan: "Sesudah sarapan Yesus bertanya kepada Simon Petrus:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka
ini?" Jawab Petrus: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu." Yesus bertanya pula kepadanya
untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku?" Jawab Petrus: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-dombaKu."
Yesus bertanya kepadanya untuk
ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah
engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepadaNya: "Tuhan, Engkau tahu
segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus:
"Gembalakanlah domba-dombaKu.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Tuhan begitu mengasihi dan
murah hati kepada manusia shg banyak anugerah sudah boleh diterima ketika
mereka masih anak-anak. Melalui Paus dan para utusanNya, Allah memberikan
anugerah itu. Maka, hendaknya kita / para orgtua memperhatikan dan mengarahkan
anak-anak agar menerima anugerah itu sejak kecil.
2. Yesus bertanya kepada Petrus
sebanyak 3x sebelum menyerahkan tugas pelayanan kepadanya. Hal itu menunjukkan
bhw 1) tugas perutusan itu berasal dr Allah dan penting. 2) tugas itu harus
ditanggapi dg serius, 3) dan tujuannya adalah keselamatan umat
manusia.
Kalau Allah melalui anugerah itu
menunjukkan kasihnya yg sedemikian besar, hendaknya kita pun menanggapinya dg
serius dan hati penuh syukur. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar