HIDUP BERSAMA

 RENUNGAN HARIAN

TGL 6 AGUSTUS 23

 

Hari ini adalah Hari Pesta Yesus menampakkan kemuliaanNya. Pada saat itu, Petrus, Yohanes dan Yakobus, yg diajak Yesus utk naik dan mendampingi Dia, melihat perubahan wajahNya. WajahNya bersinar bagaikan matahari. Kemudian terdengarlah suara: "Inilah AnakKu yg Kukasihi, dengarkanlah Dia". 

 

Dalam Dan 7: 9-10.13-14 dikisahkan: "Aku, Daniel, melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. PakaianNya putih seperti salju dan rambutNya bersih seperti bulu domba. KursiNya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapanNya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapanNya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. 

 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapanNya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.  

 

 Rasul Petrus dalam 2Ptr 1: 16-19 menyapa umatnya: "Sdr2, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaranNya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepadaNya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." 

 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.  

 

 Matius dalam injilnya (17: 1-9) mewartakan: "Pada waktu itu, Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajahNya bercahaya seperti matahari dan pakaianNya menjadi putih bersinar seperti terang. Kemudian, nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. 

 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." Ketika mendengar itu tersungkurlah para muridNya dan mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!" 

 Dan ketika mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1. Daniel mewartakan dan memberikan kesaksian iman bhw Allah menampakkan DiriNya dg begitu mulia: tahtanya dari nyala api, dan dilayani oleh ribuan malaikat. Tampak juga "seorang seperti anak manusia" yg menerima kuasa dan kemuliaan sbg raja. 

 Sebelum Yesus lahir / datang ke dunia ini, para leluhur dan para saksi iman telah menyatakan bahwa Yg Lanjut Usianya, hanya satu. Dia adalah Allah yg mereka imani, Allah yg satu, mulia dan penuh kuasa, dan kerajaanNya benar2 kekal. Tidak ada Allah lain kecuali Dia. 

 2. Peristiwa Yesus yg menampakkan kemuliaan-Nya benar2 terjadi. Petrus, Yohanes dan Yakobus adalah saksi-saksinya. Melalui suratnya, Petrus menegaskan hal itu dan dirinya adalah saksi mata dari kebesaranNya. 

 Hendaknya kita percaya penuh akan kesaksian itu, dan diperkenankan utk menampakkan kemuliaanNya melalui hidup dan perbuatan baik kita kpd sesama. Dg melihat dan hidup bersama kita, mereka melihat dan mengalami kehadiran Allah sendiri. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer