RENUNGAN
HARIAN
TGL 8 AGUSTUS 23
Hari ini kita msmperingati 1
orang kudus: st. Dominikus, pendiri Ordo Pewarta (OP). Dia lahir di Castile -
Spanyol th 1170 dan sudah sejak kecil sudah tampak kesucian dan kegigihannya
dalam belajar. Pada usia 24th dia masuk seminari dan beberapa th kemudian
ditahbiskan sbg imam.
Th 1203, dia berjuang melawan
bidaah Albigensianisme yg menyangkal ajaran ttg Tritunggal mahakudus. Agar dpt
menjaga ajaran gereja yg benar dan melawan ajaran sesat (= bidaah) dia bertekad
utk mendirikan tarekat yg berfokus pada pewartaan sabda. Th 1214 dia bersama rekan2nya
mendirikan Ordo Pewarta. Pendidikan imam amat diperhatikan spy mrk menjadi
pewarta yg ulung. Dia diangkat sbg pemimpin pertama Ordo itu. Dia wafat th
1221, dan digelari santo th 1234 oleh Paus Gregorius IX.
Paulus dalam 1Kor 2: 1-10a
menyapa umatnya: "Sdr2, ketika datang kepadamu, aku tidak datang dengan
kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah
kepada kamu. Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu
selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
Aku juga telah datang kepadamu
dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun
pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi
dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada
hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Sungguhpun demikian kami
memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang
bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari para penguasa dunia ini, yaitu para
penguasa yang akan ditiadakan.
Yang kami beritakan ialah hikmat
Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang
mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan
Tuhan yang mulia. Memang ada tertulis: "Apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia." Kepada kita Allah telah menyatakannya
melalui Roh-Nya.
Lukas dalam injilnya (9: 57-62)
mewartakan: "Ketika Yesus dan para muridNya melanjutkan perjalanan mereka,
berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut
Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus menjawab: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya."
Lalu Yesus berkata kepada
seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu menjawab:
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Kata Yesus:
"Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Lalu, seorang lain lagi berkata:
"Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu
dengan keluargaku." Jawab Yesus: "Setiap orang yang siap untuk
membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Tritunggal Mahakudus, meski
disangkal atau diingkari oleh orang / kelompok tertentu, tetap ada, karena Dia
adalah Allah yg mahakuasa dan mahamulia. Allah sesungguhnya tidak butuh
pembelaan dari pihak mana pun.
St. Dominikus dan para pengajar
iman, menyuarakan dan menunjukkan ajaran iman yg benar agar umat tidak salah
jalan dalam beriman. Umat beriman inilah yg perlu pembelaan agar mereka tetap
berpegang pada iman yg benar dan mengabdi kepada Allah yg Esa yg serentak
adalah Allah Tritunggal.
2. Yesus menghendaki para
pengikutNya tidak setengah-setengah dalam hal kasih, perhatian, kesetiaan dan
semangat serta pengabdiannya. Allah harus dinomorsatukan.
Ketika dinomorsatukan, Allah
juga akan menomorsatukan mereka dan orang2 yg mereka kasihi. Maka hendaknya
kita yakin akan janji dan kesetiaan Allah itu, karena Dia adalah Allah yg
selalu pada janjiNya. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar