RUMAH BAGI SEMUA

 RENUNGAN HARIAN 

TGL 18 NOV 2020

 Hari ini kita mperingati pberkatan basilika st Petrus dan Basilika St Paulus di Roma. 

 Basilika st Petrus adalah basilika utama bagi umat katolik seluruh dunia. Luasnya 23.000 M2 dan dpt menampung 60.000 org. Basilika ini dibangun th 1506 dan diberkati 18 Nov th 1626.  Di basilika ini Paus setelah dipilih, muncul di balkon pintu tengah.  Beliau memimpin misa akbar dan bila ada di Vatikan menerima ribuan umat pd hari Rabu siang di halaman basilika ini. 

 Basilika st Paulus letaknya di luar tembok kota Vatikan. Di tempat ini, Paulus dipenjarakan dan dibunuh. Untuk menghormati beliau dan kemartirannya, dibangunlah basilika ini pada abad ke 4.

 Lukas dalam Kis 28: 11-16.30-31 menulis: "Kami berangkat naik sebuah kapal dari Aleksandria. Kapal itu memakai lambang Dioskuri. Kami singgah di Sirakusa, lalu sampai ke Regium. Bbrp hari kemudian sampailah kami di Putioli. Di situ kami berjumpa dengan jemaat, dan  kami tinggal 7 hari bersama mereka.

 Kemudian, kami berangkat ke Roma. Mrk  yang di Roma telah mendengar tentang kami dan datang menjumpai kami. Ketika Paulus melihat mereka, ia  bersyukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya. Dia boleh tinggal di rumah sendiri dan dikawal seorang prajurit . Dia tinggal 2th penuh di rumah itu dan menerima semua orang yang datang kepadanya. Dg terus terang dan bebas dia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus. 

 Matius (Mat 14: 22-33) mewartakan:  "Ketika itu Yesus menyuruh murid-2 Nya naik perahu spy pergi ke seberang, lalu Dia menyuruh orang banyak pulang. Kemudian,  Dia naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri."

 Ketika hari sudah malam,  perahu murid-2 Nya sudah bbrp mil jauhnya dari pantai dan digoncang gelombang, karena angin sakal. Kira-2 jam 3 malam datanglah Yesus dg berjalan di atas air. Ketika melihat Dia, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu  berteriak-teriak karena takut.

 Kata Yesus: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru: "Tuhan, klo Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 

 Ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan mrk yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1.  Kedua basilika itu dibangun sbg ucapan syukur kpd Tuhan atas 2 tokoh iman yg telah mewartakan Sabda Tuhan dan mengorbankan hidupnya (=nyawanya) demi keselamatan umat Tuhan yg dipercayakan kpd mrk.  Kedua basilika itu merupakan simbol "rumah Allah bagi semua org". Tiap hari selalu ada org2 dari banyak negara - baik katolik maupun non katolik yg berziarah. 

 Basilika itu tidak eksklusif (=mbatasi diri) hanya utk umat katolik.... "semua org yg datang (tentu dg pakaian yg sopan) dipersilakan mengalami / mengamati / menyembuhkan rasa ingin tahu mrk  dg leluasa. Semua boleh masuk dg gratis.  Para petugas di sana pun ramah dan siap melayani. 

 Saya teringat sabda Yesus:" Ada lagi domba2 yg bukan dari kandang ini. Mrk itu harus Kutuntun juga, mrk mendengarkan suaraKu dan akan menjadi satu kawanan dg Satu Gembala" (Yoh 10:16).

 Semoga selain keamanannya terjamin, gereja2 / paroki2  kita di tanah air juga "menghadirkan suasana sejuk,  damai dan tenang bagi jiwa2 yg rindu berjumpa dg Sang Gembala yg Baik itu".

 2.  Paulus Sang pewarta ulung bagi bangsa2 bukan Yahudi, rela naik kapal umum, yg singgah-singgah di banyak tempat, menginap di rumah umat dan makan bersama mrk. Hendaknya umat jaman skg pun terdorong / termotivasi utk turut mbantu  para pelayan iman / para pewarta dan pejabat gereja / biarawan-wati agar mau hidup sederhana, makan seadanya ( = bukan makanan restoran ), bahagia tinggal di rumah biasa ( = bukan di hotel berbintang). 

 Dlm 10 tahun terakhir ini,  banyak org yg sakit dan kesehatannya terganggu (awam, imam, biarawan-wati), karena sering makan enak dan kurang olah raga. Badan / pinggang sakit karena sdh tidak biasa lagi duduk di kursi kayu. Mari kita bersama-sama mengusahakan hidup sehat dan bahagia sbg wujud kasih kpd Tuhan dan sesama spt kpd diri sdiri. 

 3. Petrus, Paus pertama kita..dlm injil tadi nyata betul2.

 manusia biasa yg punya kekurangan dan kelemahan, pernah jatuh (=menyangkal gurunya)  namun tetap setia "dekat dan taat kepada gurunya" serta menunjukkan betapa besar dan dalam kasihnya, mohon ampun lalu datang kepadaNya.  Maka, apabila kita jatuh karena kelemahan dan kekurangan, ikutilah teladan Petrus itu... datang kepadaNya dan mohon pengampunan, dan bersatu kembali. Amin. ( Mgr Nico Adi MSC). 

Komentar

Postingan Populer