RENUNGAN HARIAN
TGL 2 JAN 21
Yohanes dalam suratnya (1Yoh 2:
22-28) mengingatkan umatnya: "Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang
menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia
yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Barangsiapa menyangkal Anak, ia
juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki
Bapa. Apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di
dalam kamu. Jika demikian, kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam
Bapa. Inilah janji yang telah dikatakan Dia sendiri kepada kita, yaitu
hidup yang kekal.
Aku menulis kepadamu, ttg mrk yang
berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang
telah kamu terima dari Kristus, tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Sebagaimana
pengurapanNya mengajar kamu tentang segala sesuatu dan sebagaimana Ia dahulu
telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Maka sekarang, anak-anakku,
tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diriNya, kita beroleh
keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari
kedatanganNya.
Yohanes (Yoh 1: 19-28)
mewartakan:" Ketika beberapa imam dan orang-orang Lewi bertanya kpd
Yohanes: "Siapakah engkau?" Ia mengaku dan tidak berdusta: "Aku
bukan Mesias." Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah
engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi
yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
Maka kata mereka kepadanya:
"Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang
mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawabnya:
"Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan
Tuhan! Seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Lalu beberapa orang Farisi, bertanya
kepadanya: "Mengapa engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias,
atau Elia, atau nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab: "Aku
membaptis dengan air; tetapi Dia yang datang sesudah aku dan ada di tengah2
kamu, tidak kamu kenal. Membuka tali kasutNyapun aku tidak
layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana
Yohanes membaptis.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Yohanes mengingatkan umatnya bhw
akan muncul anti Kristus, yaitu org yg menyangkal Bapa dan Anak. Hal itu
penting disampaikan spy mrk (=kita) waspada. Peringatan itu merupakan ajakan /
saran spy kita belajar / membaca kembali buku2 rohani, memaknai kembali
panggilan dan keputusan kita utk menjadi katolik (=pengikut Kristus).
Apakah hanya sekedar memenuhi tuntutan KTP, urusan perkawinan, masuk seminari /
masuk biara ? supaya aman ? atau ada motivasi lain ?
2. Dlm keadaan "diserang /
dipojokkan / dihakimi" Yohanes meneguhkan kita bhwa kita telah
menerima pengurapan (= skr krisma). Artinya karunia Allah utk menjawab
pertanyaan dan menghadapi kesulitan telah diberikan kpd masing2 org. Maka tidak
perlu kecewa / cemas..
3. Yohanes jujur bhw dia bukan
Kristus yg dinantikan kedatangannya. Dia adalah pembuka jalan bagi Kristus dan
bukan sainganNya.
Hendaknya umat beriman berani mengaku
dg jujur bhw kapasitasnya / talentanya / tugasnya dll adalah di bidang A,
TIDAK PERLU MENYEROBOT BIDANG ORG LAIN / MENGAKU-AKU BAHWA DIRINYA MAMPU
/ ORG YG DIMAKSUD padahal realitanya tidak demikian. Tindakan spt ini
sebetulnya sama dg tindakan bunuh diri. Raganya hidup tetapi hati nuraninya,
perasaannya dan kepekaan sosialnya sudah mati. Kita diutus utk menjadi petunjuk
jalan dan penyalur rahmat Tuhan, bukan penipu. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar