TANGGUNG JAWAB


RENUNGAN HARIAN 
Tgl 4 Juni 2020

Paulus yg sdg dibelenggu di dalam penjara menulis surat kepada Timoteus ( Tim 2: 8-15). Ada pun isinya: 1. dia dipenjara karena mberitakan Kristus yg bangkit. Namun Sabda Allah tidak terbelenggu. 2. Mati karena  Kristus jauh lebih baik drpd menyangkal Dia. 3. Allah yg dia imani adalah Allah yg setia. 4. Ajakan utk hidup layak di hadapan Allah. 

Yesus dalam Injil (Mrk 12: 28b-34)  menunjukkan perintah Allah ( mengasihi Allah dan sesama manusia spt diri sendiri ) kepada seorang ahli Taurat dan mengajak dia utk melaksanakannya. 

Hikmah yg dpt kita petik: 

1.     Yesus sbg guru telah menunjukkan apa yg Dia ketahui dan dialamiNya kpd murid2Nya dan kpd ahli Taurat itu. Ahli Taurat itu puas dan bersukacita. Begitu pula Paulus menunjukkan pengalaman2nya kpd Timoteus.  Timoteus kemudian menjadi pewarta Injil yg tersohor bagi bangsa2. 

Dalam masyarakat moderen ini, banyak orangtua /guru / gembala umat / kaum religius /pimpinan lembaga "tidak / kurang menunjukkan nilai2 kehidupan kpd org2 serumah /di lingkungannya. Relasi dg mrk, renggang. Tidak ada waktu utk menciptakan suasana tenang dan bahagia di rumah / di kelas / di lembaga itu. Yg sering terjadi adalah ketegangan dan kekecewaan. 
Sementara itu,  tawaran2 dunia skg yg memikat dan promosi2 diskon yg menggila, mbuat mereka bingung utk memilih mana yg sesuai dg pribadi mrk. Banyak org yg terbawa arus dan  hidup enak2 tanpa kerja keras. Org2 / anggota lembaga yg lagi bingung itu... sering mencari jawabannya di google, di tv atau di teman2nya, atau di tempat2 hiburan.  Mrk hidup dlm kegelapan. 
Menunjukkan jalan dan mengajak mrk melangkah di jalan yg benar adalah tugas dan tanggung jawab "orgtua / kepala keluarga / pimpinan lembaga".  Peran penting dan tanggung jawab ini  "TIDAK BISA DISERAHKAN KPD PEMBANTU" meskipun para pembantu itu LULUSAN LUAR NEGERI dan BERIJAZAH S2 atau S3. 

2.     Allah kita adalah Allah yg setia, meskipun anak2Nya banyak kali tidak setia. Maka, org2 yg setia... hidupnya lebih damai, karena kasih kepada Allah dan sesama, benar-benar dia wujudkan. Sebaliknya, orang yg tidak setia sering gelisah, iri hati atau marah dan menyalahkan orang lain karena dituding oleh hati nuraninya sbg penipu / pembohong atau orang yang kalah.

Dengan diterangi oleh Sabda Allah hari ini, dan pengalaman Paulus dan Timoteus, marilah kita mohon rahmat dan Roh Pembaharuan, agar kita bertobat dan membaharui diri. Kita menjadi orang-orang yang setia dan dengan rela memberikan waktu, tenaga, pikiran dan hati kita kepada orang-orang yang serumah / sekomunitas / selingkungan dengan kita,  sehingga bisa hidup dengan tenang, dan menunjukkan jalan hidup yang benar kepada sesama.  

Komentar

Postingan Populer