PEMBAWA KEHIDUPAN
RENUNGAN HARIAN
Tgl 9 Juni 2020
Waktu itu di mana2 terjadi
kekeringan, belum tahu kapan akan turun hujan shg banyak warga masyarakat
kehabisan bahan pangan. Nabi Elia pun kelaparan dan kehausan. Dia disuruh
Tuhan utk meminta makan kepada seorang janda di kota Sarfat, yg belum percaya
kepada Tuhan. Janda itu sebetulnya sudah putus asa, dan menolak permintaan itu
karena persediaan pangannya tinggal utk 1 kali makan, bagi dia dan
anaknya. Ternyata ketika dia ikut petunjuk Elia, bahan pangannya tidak
habis selama musim kering itu ( 1 Raj 17: 7 – 16).
Dalam Injil Mat 5: 1-16, Yesus
menyampaikan firman: "Kamu ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
dengan apakah dapat diasinkan ?" Dg kata2 itu Dia hendak menegaskan
bhw manusia punya peran penting di dalam kehidupan ini, baik kehidupannya
sendiri maupun kehidupan org lain dan alam ciptaanNya.
Hikmah yg dpt kita petik ?
1.
Pada jaman itu, janda2 adalah org2 yg status sosialnya amat
lemah, tidak dpt jaminan banyak pihak, bantuan dr keluarga almarhum / mantan
suaminya pun tidak ada, shg mrk masuk dlm golongan kaum miskin. Mrk harus kerja
keras utk menghidupi dirinya dan anak2nya. Janda itu menjadi simbol
keberpihakan Allah kpd kaum lemah dan tersingkir. Yg kecil / yg tersingkir di
mata dunia, namun tulus dan murni hatinya, menjadi "jalan" bagi
hadirnya karya besar Tuhan. Dia menjadi pembawa kehidupan bagi dirinya sendiri,
dan bagi sesamanya.
2.
Janda Sarfat itu diminta mberikan makan kpd Elia lebih dulu.
Padahal dia tidak pernah kenal Elia. Dg berat hati, dia mberikan roti dan
minuman kpd Elia, namun sbg balasan dari Elia, bahan pangannya dan air
minumnya tidak pernah habis. Tawar
menawar adalah hal yg biasa, namun janda itu mberikan teladan kepasrahan kpd
kehendak YANG ILAHI.
3.
Pasrah sbg suatu sikap iman kpd Allah yg menyelenggarakan hidup
ini ketika segala macam usaha telah dilakukan, namun tetap ada yg tidak bisa
ditembus, inilah yg patut diperjuangkan. Pasrah bisa juga berarti
mengalihkan tanggung jawab kpd org lain shg beban lebih ringan... bisa lebih
rileks. Hal spt ini adalah bagian dlm hidup kemasyarakatan. Pasrah dlm
arti masa bodo.. adalah bukti kekerdilan jiwa.
4.
Tuhan amat berkuasa utk menjadikan "butir terakhir"
(sesuatu yg menjadi taruhan antara hidup dan mati) menjadi titik kelahiran baru
yg sungguh besar dan lestari. Seandainya betul-betul terjadi bahwa “garam itu
kehilangan asinnya”, Tuhan berkuasa pula menjadikan “garam yang sudah tidak
asin lagi itu menjadi asin kembali”. Kalau
demikian, Tuhan Allah amat sangat bisa membuat orang yang “loyo dan layu”
menjadi “segar dan kuat kembali. Percayakah anda akan hal itu ? (Mgr Nico Adi
MSC).
Komentar