NO TO GANTI RUGI
RENUNGAN HARIAN
Tgl 5 Juni 2020
St Bonifasius - uskup dan
martir, diperingati pada hari ini. Ia meninggalkan negaranya ( Inggris) dan
menjadi misionaris di Jerman. Ditahbiskan uskup th 722. Banyak yg
dikerjakannya dlm karya kerasulannya. Dalam perjalanan ke luar kota, dia
bersama dg imam2nya dan umat Allah dibunuh.
Pada waktu itu, Paulus mbuat
pembelaan di hadapan Raja Agripa ( Kis 26: 19 -23 ): "Kepada penglihatan
dari surga, aku tidak pernah tidak taat. Aku mberitakan kpd org2 Yahudi bhw Yesus
adalah Mesias dan bhw org harus bertobat dan berbuat sesuai dg pertobatan itu.
Maka org2 Yahudi berusaha mbunuh aku".
Dalam Injil Yesus
menyatakan diriNya sbg Gembala yg Baik, yg mberikan nyawa bagi domba2Nya dan
menuntun domba2 dari kandang lain, yg mau menemukan pada rumput.
Hikmah yg dpt kita petik:
1.
Yesus Sang Gembala Baik telah mengorbankan diriNya demi anak2-Nya.
Demikian pula Paulus dan Bonifasius yg mengikuti Gembala Baik, telah
mengorbankan hidup, tenaga, pemikiran utk umat yg dilayaninya. Mereka tidak
menuntut balas atau ganti rugi apa pun. Hendaknya para pengikut Kristus pun
demikian: sesudah mberikan yg dimiliknya dan bahkan setengah nyawanya...tidak
usah ngotot menuntut balas jasa. Sang Gembala Baik akan mperhitungkan apa yg
telah kita berikan dg rela. Mari kita ingat sabda Yesus: “Bapamu yg
ada di tempat tersembunyi, akan membalasnya kepadamu”.
2.
Yesus menuntun domba2 lain yg mau ikut Dia. Artinya Yesus bukan
hanya milik kelompok / masyarakat / bangsa tertentu / lembaga tertentu saja....
Dia milik semua bangsa. Dia malah yg mengambil inisiatif utk mencari
mereka. Menjadi org katolik dan dekat Yesus secara fisik, mberi
banyak derma, tidak dengan sendirinya, menjamin bhw dia akan masuk surga...
perbuatan karena kasih yg tulus kepada sesama, dan hidup dlm damai Tuhan,
itulah jalannya.
3.
Yesus mendorong para pengikutNya utk pro aktif mencari org2 lain
utk mengenal Dia dan menjadi penerus kasih Allah. Aktif mewartakan Yesus
tidak perlu lewat tv, atau seminar atau film atau tampil di youtube, tetapi dg
teladan kebajikan, kelemahlembutan, penyangkalan diri, dan pergaulan yg akrab
dan saling menghargai, mengampuni dan rukun bersatu dg org2 di sekitarnya, jauh
lebih mengena dan mengesan di hati sesama.
Marilah
kita mohon kepada Tuhan, dengan perantaraan st. Bonifasius supaya kita siap
untuk berkorban (= diperlakukan seadanya, tidak ada sambutan khusus, gelar / jabatan / jasa-jasa dan ijasah /
tingkat pendidikan tidak disebut) dan menerimanya dengan gembira. Juga marilah
kita mohon rahmat Allah supaya melayani sesama kita dengan hati tulus, dan
tidak mengharapkan imbalan apapun.
Komentar