PERLU WAKTU
RENUNGAN HARIAN
Tgl 10 Juni 2020
Pada waktu itu terjadi
perseteruan antara Raja Ahab dg nabi Elia. Ahab mengakui baal sbg allah, sdg
Elia menolak baal karena dia percaya kpd Yahwe sbg Allah yg hidup.
Puncak perseteruan itu adalah
pertarungan hidup mati antara Elia dg 450 nabi baal, dlm wujud korban bakaran.
Bila sapi yg telah dipotong2 dan dikorbankan di atas mezbah terbakar tanpa
menggunakan api, dialah yg menang.
Nabi-nabi baal telah berjuang
mati2an dr pagi hingga sore bahkan badan mereka berdarah-darah, tokh tidak ada
hasil. Ketika Elia tampil, dan memohon Yahwe mbakar korban itu, api menyambar
dan mbakarnya habis habis. Elia keluar sbg pemenang. Yahwe adalah Allah yg
hidup ( 1 Raj 18: 20 -39 ). Elia mengajak kembali umat yg telah salah jalan kpd
Allah yg benar dan hidup.
Yesus datang ke dunia utk
menggenapi hukum Taurat, bukan utk meniadakannya. Dia bahkan
menegaskan:"Siapa yg melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, dia
akan mdapat tempat tertinggi di dalam kerajaan surga".
Hikmah yg dpt kita petik:
1.
Elia (pada masa perjanjian lama) dan Yesus (pada masa perjanjian
baru) adalah utusan2 yang mewartakan Allah yg hidup, yaitu Allah yg benar2 ada
dan mencintai manusia. Dia adalah Allah Pencipta segala sesuatu, dan bukan
allah yg terbuat dari batu / buatan tangan manusia. Mrk yg keliru dituntun Utusan
Allah ini utk kembali ke jalan yg benar.
2.
Allah yg hidup itu menunjuk dan mengangkat para utusanNya. Ada
persiapan dan pembinaan tertentu sebelum orang itu ditetapkan sebagai utusan.
Yesus pun mempersiapkan diri selama 30 tahun di Nazareth. Kepada "PARA
UTUSAN RESMI ITULAH TUHAN MEMPERCAYAKAN KUASANYA". Maka, org yg tidak
dikenal, lalu tiba2 mengangkat dirinya sbg utusan Allah adalah utusan
palsu.
3.
Para utusan itu sadar bhw mereka diminta utk menggenapi
(melakukan dan menyempurnakan) Taurat (=hukum utama yg sdh ada) bukan
menggantikannya. Yesus sbg Anak Allah tentu bisa melakukan penggantian itu,
namun tidak melakukannya. Maka,
org2 yg baru saja masuk ke lingkungan / komunitas / lembaga tertentu...diajak
utk melakukan lebih dulu apa yang ada di tempat itu, dan menyempurnakan
"dasar / pedoman yg ada" bukan menggantikannya. Pelajari dulu
apa yg hidup dan dilakukan di sana. Semua ada waktunya. Yesus perlu waktu 30
tahun utk menyempurnakan Taurat.
Kiranya bisa dimengerti
kalau ada yang bilang: “Mrk yang baru datang dan segera mbuat perubahan yg
mendasar, mungkin "merasa diri lebih hebat dari Tuhan Yesus". (Mgr
Nico Adi MSC).
Komentar