KEINDAHAN HIDUP MANUSIA
Beberapa waktu yang lalu, seorang rekan mengirimkan kepada saya “paparan”
di bawah ini. Saya terkesan akan isinya.
Karena itu, paparan itu saya simpan, dan rasanya bagus juga kalau saya bagikan
kepada anda. Inilah dia, tulisan yang mengesankan saya itu:
Suatu pagi seorang anak gadis berkata kepada Ibunya: "Ibu, ibu
selalu terlihat cantik. Aku ingin seperti ibu, beritahulah aku caranya".
Dengan tatapan lembut dan senyum haru, sang Ibu menjawab: "Untuk bibir yg
menarik, ucapkanlah perkataan yang baik". "Untuk pipi yang lesung,
tebarkanlah senyum ikhlas kepada siapapun". "Untuk mata yang indah
menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain". "Untuk tubuh yang
langsing, sisihkanlah makanan untuk fakir miskin". "Untuk jemari
tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang
kepadamu". "Untuk wajah putih bercahaya, bersihkanlah kekotoran
batin".
Anakku, janganlah sombong akan kecantikan fisik, karena kecantikan itu
akan pudar oleh waktu. Kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh
kematian. Kesabaran kepada keluarga adalah KASIH. Kesabaran kepada orang lain
adalah HORMAT. Kesabaran kepada diri sendiri adalah KEYAKINAN. Kesabaran kepada
TUHAN adalah IMAN. Jangan terlalu mengingat masa lalu, karena hal itu akan membawa AIR MATA. Jangan terlalu memikirkan masa
depan, karena hal itu akan membawa KETAKUTAN.
Jalankan saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa
KECERIAAN! Carilah hati yang indah bukan wajah yang cantik. Hal-hal yang indah
tidak selalu baik, tapi hal-hal yang baik akan selalu indah... Tahukah kita,
mengapa TUHAN menciptakan ruang antar jari tangan kita? Agar seseorang yang
menurut kita spesial akan datang dan mengisi ruang tersebut, dengan memegang
tangan kita selamanya..
Saya amat yakin, mereka yang melakukan apa yang dipaparkan itu, akan
mengalami kedamaian batin yang mendalam. Tidak mudah melaksanakan semuanya itu,
pasti ada kesulitan dan kesusahan besar secara lahiriah. Ada banyak godaan,
sindiran dan pertentangan ketika semua itu berlangsung. Namun, pada akhirnya, jika bertahan orang itu
akan mengalami sukacita dan damai yang dirindukan semua orang.
Ketika merenungkan maknanya, saya teringat doa agung yang diwariskan St.
Fransiskus Asisi – kepada para pengikutnya. Doa itu adalah doa permohonan untuk
menjadi pembawa damai. Isinya amat bagus, dan amat menarik untuk disimak.
Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur dari pada dihibur, memahami dari pada dipahami,
mencintai dari pada dicintai, sebab dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya. Amin.
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur dari pada dihibur, memahami dari pada dipahami,
mencintai dari pada dicintai, sebab dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya. Amin.
Apa
yang diperbuat manusia, bila keluar dari hatinya yang tulus, ternyata jauh
lebih indah dan berharga daripada harta duniawi yang berasal dari wilayah mana
pun. Karena di dalam hati manusia, bertahta Allah sendiri.
Komentar