BERBAGI KEBAHAGIAAN

PEMBACA YANG BUDIMAN

Untuk apa Jesus datang ke dunia ? Untuk lahir di Betlehem ? bukan !!
Untuk menjadi anak Joseph dan Maria ?? Bukan !! Lalu unhtuk apa ??
Jawabannya adalah MEMBAGI KEBAHAGIAAN.

Membagi kebahagiaan juga dialami dan diwujudkan oleh seorang anak muda ( Yohana Vaneza) yang bersharing melalui tulisan ini:


Natal, Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama
Natal…
Identik dengan suka cita. Natal tahun ini kami berbagi suka cita dengan orang sakit, anak-anak panti asuhan dan cacat, serta umat di salah satu kampung.

25 Desember 2010
Pada hari Natal tahun ini, sorenya kami mengunjungi Sr. Agustine dari tarekat JMJ (Jesus, Mary, Joseph) yang sedang sakit di RS Bunda Pengharapan Merauke. Sesampainya disana, ternyata Sr. Agustine sedang dipersiapkan untuk kembali ke Susteran JMJ di Gudang Arang. Sambil menunggu hujan dan berkemas, kami sempat mengobrol. Sr. Agustine menderita sakit malaria yang disertai vertigo. Hal tersebut membuatnya sulit menjaga keseimbangan. Untunglah Sr. Agustine cepat pulih sehingga dapat merayakan pesta Keluarga Kudus pelindung tarekatnya di rumah walaupun belum pulih benar.

Setelah menjenguk Sr. Agustine kami pergi mengunjungi Susteran Alma dan Panti Asuhan anak-anak cacat. Selain untuk mengucapkan Selamat Natal, kedatangan kami juga untuk berbagi kebahagiaan Natal bersama anak-anak yang kurang beruntung. Di panti asuhan tersebut terdapat 20-30 anak-anak cacat. Tapi saat kami datang hanya tinggal tidak sampai separuhnya. Karena sebagian dari mereka dibawa oleh keluarga untuk libur Natal. Anak-anak tersebut ada yang tunarungu, tunawicara, down syndrome, lumpuh, dll. Usianya dari 3 tahun sampai yang paling besar SMP. Untuk menambah kebahagiaan mereka, kami membagikan burung-burungan kertas (origami) berwarna-warni pada mereka. Ada yang rebutan, ada pula yang menangis karena tidak menjadi yang pertama mendapat burung-burungan tersebut.

26 Desember - Berbagikasih ke Erambu

Kampung Erambu letaknya 140 km dari Merauke,atau 60 km dari Sota. Jalan ke Erambu cukup baik. Selama perjalanan ke sana kami melewati beberapa jembatan kayu. Sepanjang perjalanan kami melihat pemandangan hutan, kolam-kolam dan sungai-sungai kecil. Dari Sota sampai Erambu terdapat pos-pos penjagaan dan perumahan TNI.
Memasuki kampung Erambu, kami melihat beberapa papan penunjuk letak telpon umum yang merupakan program ‘Desa Berdering’ dari Depkominfo. Akhirnya kami tiba di Gereja Katolik Erambu. Gerejanya amat sederhana, terbuat dari kayu. Pastoran pun sama, bangunan rumah yang sangat sederhana. Namun kesederhanaan itu tidak mengurangi kemeriahan dalam menyambut Natal. Gereja dan Pastoran dihiasi dengan ornament-ornamen Natal. Kami sempat sharing dengan penjaga gereja dan umat setempat. Sebelum kembali ke kota, kami menyempatkan diri berfoto bersama.

Itulah beberapa peristiwa yang terjadi selama Natal. Peristiwa dimana kami berbagi kebahagiaan bersama sesama. Semoga kebersamaan itu dapat menambah sukacita kami semua pada Natal tahun ini.


Sharing ( membagi pengalaman ) meski kecil, namun amat berguna bagi mereka yang ingin tahu tentang daerah perbatasan dan situasi keamaman di wilayan itu. Keamanan itu sebenarnya adalah buah-buah penghayatan atas nilai-nilai kehidupan. Penghargaan akan kehidupan pribadi, orang lain, dan masyarkat yang didasarkan pada syukur kepada Pemberi dan Pencipta kehidupan, akan menghasilkan keamanan. Keamaman yang muncul karena takut akan senjata, mortir, bom molotov dll, sebenarnya adalah keamanan yang semu. Keamanan yang sejati muncul dari hati yang damai. Tuhan Allah adalah Tuhan yang cinta damai. Dan di dalam hati yang damai, Tuhan ada di sana.

Komentar

Postingan Populer