PERTANIAN MERAUKE
Papua Selatan Pos, koran terbitan Merauke, memberitakan bahwa Direktur Jendral (Dirjen) Tanaman Pangan Departemen Pertanian (bpk Ir, Gatot Irianto) mengakui bahwa petani di Kabupaten Merauke tidak ketinggalan dengan petani di daerah lain di Indonesia, khususnya terkait penggunaan teknologi pertanian. Hal itu ditegaskan beliau di sela-sela Temu Teknologi Padi Varietas Baru yang digelar pemda melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupetan Merauke di Kampung Semangga Jaya, Distrik Tanah Miring, Sabtu (17/4).
“Kita datang untuk melihat secara langsung pengembangan dan kualitas padi di Merauke, ternyata Merauke ini bukan daerah terbelakang, para petani tidak ketinggalan“ kata beliau kepada wartawan di areal sawah petani usai melakukan panen perdana bersama Sekda Kabupaten Merauke, drg. Josef Rinta R. M.Kes, Ketua DPRD, Ir. Leonardus Mahuze serta sejumlah pejabat instansi terkait.
Beliau juga mengatakan, pertanian di Merauke memiliki kualitas yang baik. Untuk itu mereka datang untuk melihat produksi padi di Merauke, melihat respon masyarakat terhadap variasi teknologi yang dipakai dan peningkatan kualitas padi. “Kalau respon masyarakat baik, berarti hasilnya baik. Jadi kita lihat sendiri, “katanya.
Terkait dengan teknologi pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian membawa 20 varietas padi baru ke Merauke. Varietas baru ini juga dipakai di daerah Indonesia lainnnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan panen yang baik. “Dengan adanya benih-benih baru ini, petani di Merauke diratakan dengan petani lainnya di Indonesia , katanya. Beliau juga mengungkapkan bahwa Departemen Pertanian terus mendukung program Merauke Integrated Food and Energy Estate ( MIFEE) melalui peningkatan kualitas dan mutu varietas padi, untuk menjadikan Merauke lumbung pangan Nasional.
Dari pantauan Papua Selatan Pos, kegiatan temu teknologi padi varietas baru ini, dihadiri ratusan warga petani. Mereka antuasias untuk mendengarkan penjelasan dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura tentang varietas padi yang baru. Selain itu, para petani juga banyak bertanya soal kualitas varietas padi, cara-cara penanganan hama, dan juga masalah-masalah bercocok tanam padi lainnya.
“Kita datang untuk melihat secara langsung pengembangan dan kualitas padi di Merauke, ternyata Merauke ini bukan daerah terbelakang, para petani tidak ketinggalan“ kata beliau kepada wartawan di areal sawah petani usai melakukan panen perdana bersama Sekda Kabupaten Merauke, drg. Josef Rinta R. M.Kes, Ketua DPRD, Ir. Leonardus Mahuze serta sejumlah pejabat instansi terkait.
Beliau juga mengatakan, pertanian di Merauke memiliki kualitas yang baik. Untuk itu mereka datang untuk melihat produksi padi di Merauke, melihat respon masyarakat terhadap variasi teknologi yang dipakai dan peningkatan kualitas padi. “Kalau respon masyarakat baik, berarti hasilnya baik. Jadi kita lihat sendiri, “katanya.
Terkait dengan teknologi pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian membawa 20 varietas padi baru ke Merauke. Varietas baru ini juga dipakai di daerah Indonesia lainnnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan panen yang baik. “Dengan adanya benih-benih baru ini, petani di Merauke diratakan dengan petani lainnya di Indonesia , katanya. Beliau juga mengungkapkan bahwa Departemen Pertanian terus mendukung program Merauke Integrated Food and Energy Estate ( MIFEE) melalui peningkatan kualitas dan mutu varietas padi, untuk menjadikan Merauke lumbung pangan Nasional.
Dari pantauan Papua Selatan Pos, kegiatan temu teknologi padi varietas baru ini, dihadiri ratusan warga petani. Mereka antuasias untuk mendengarkan penjelasan dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura tentang varietas padi yang baru. Selain itu, para petani juga banyak bertanya soal kualitas varietas padi, cara-cara penanganan hama, dan juga masalah-masalah bercocok tanam padi lainnya.
Komentar