AKSI PANGGILAN


Kaum muda, remaja, para anggota KKI ( Karya Kepausan Indonesia ) Merauke, dan biarawan-biarawati serta para pastor memeriahkan Hari Panggilan yang jatuh pada tanggal 25 April 2010 yang lalu dengan pelbagai kegiatan.

Di Katedral, KELUARGA MAHASISWA KATOLIK St. Fransiskus Asisi menyelenggarakan Misa Akbar, bersama seluruh pelajar dana mahasiswa-mahasiswi sekota Merauke. Siswa-siswi SMA John 23 membawakan tarian perarakan, siswa-siswi SMA Negeri membawakan perarakan dan persembahan, sedangkan siswa-siswi Kolese Pendidikan Guru membawakan koor.

Gereja Katedral penuh sesak dengan para pelajar dan mahasiswa. Misa Kudus dipimpin oleh Pastor Cayetanus Tarong MSC, didampingi 10 imam MSC yang baru saja menyelesaikan retret tahunan mereka. Pastor Tarong bersharing tentang perjalanan panggilannya, mulai sejak di bangku SD, ST (Sekolah Teknik), SMA John hingga selesai pendidikan di Seminari Pineleng Manado. Dalam semua tahap pendidikan dan pembinaan, peranan orangtua dan keluarga amat penting. Apa yang dialami di dalam keluarga, amat penting dalam memberikan dasar, arah, dan semangat untuk mencapai cita-cita. Iman yang ditanamkan oleh orangtua juga amat penting dalam menguatkan dirinya dalam menghadapi kesulitan, tantangan dan kekecewaan.

Kaum muda bersama para pendamping KKI (Karya Kepausan Indonesia) bersama anak-anak Seminari Pastor Bonus Merauke, mengadakan aksi panggilan di stasi Moppa Lama. Mereka didampingi pastor Lukas Sugeng dan Sr. Rosina PBHK. Dalam foto, tampak kaum muda bersama KKI.

Panggilan hidup menjadi imam, biarawan/biarawati memang adalah anugerah Allah. Namun demikian, manusia bisa juga menanamkan bibit rasa simpati, rasa dekat, rasa kagum dan syukur atas kehidupan yang demikian itu, melalui kunjungan, perkenalan, sapaan dan rekreasi bersama. Melalui cara-cara yang manusiawi ini, kaum muda dapat memahami bahwa imam, biarawan/biarawati adalah juga manusia biasa. Mereka berjuang untuk menanggapi panggilan itu melalui usaha setiap hari.

Mereka sebagai manusia juga bisa merasa sedih, gembira, capek, lapar, sakit hati, kecewa dan putus asa. Melalui pembinaan, mereka dilatih untuk menjadi lebih sabar, mengolah semua gejolak manusiawi, melatih sopan santun, berlatih untuk kerja keras, kerja teratur dan terarah dengan bantuan dan dalam kesatuan dengan Tuhan sendiri. Mereka dilatih untuk mencari kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari, dalam suka maupun susah.

Melalui kehadiran dan keterlibatan di tengah umat dan kaum muda, diharapkan benih-benih panggilan itu tumbuh dan berkembang di antara kaum muda. Bila bibit itu telah tumbuh dan berkembang, diharapkan pula mereka berani mengambil keputusan untuk bergabung untuk menjadi imam atau biarawan/biarawati.

Tuhan, panggillah kaum muda kami untuk mengikuti panggilanMu sebagai imam, biarawan/biarawati untuk pelayanan jiwa-jiwa dan demi keselamatan umat manusia di seluruh dunia.

Komentar

Postingan Populer