TAWARAN IZABEL
RENUNGAN HARIAN
Tgl 16 JUNI 2020
Dalam 1 Raj 21: 17-29, sesudah
Nabot dibunuh Raja Ahab dan Izabel (istrinya), Elia diutus utk menegur Ahab.
Isi teguran: "Hukuman yg ditimpakan kepadanya bukan main2: dia dan
istrinya serta seluruh keluarganya mdapatkan hukuman". Raja menyesal
dan merendahkan diri di hadapan Allah. Hukuman kpdnya dibatalkan.
Yesus (Mat 5: 43-48)
menyampaikan hukum baru: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mrk yg
menganiaya kamu". Ajaran ini sungguh2 menuntut pengorbanan yg amat
besar dari diri kita.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Allah dalam diri Yesus,
menyatakan dg jelas kasihNya yg luar biasa melimpah dan tanpa batas. Dia tidak
mperhitungkan lagi kesalahan dan dosa masa lalu, ketika kita anak2Nya
bertobat. Kita pun digugah utk berani menegur org yg bersalah
dan tidak mengungkit-ungkit kesalahan / kekeliruan / kejahatan sesama
kita, yg telah dimaafkan - diampuni.
Di sisi lain, org yg sdh
diampuni / dimaafkan, diminta utk berhenti dari berbuat dosa, spt dikatakan
Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau, pergilah dan janganlah berbuat dosa
lagi, mulai dari sekarang".
2. Mengasihi (memaafkan /
mengampuni) musuh ( org yg memusuhi, memfitnah, menjatuhkan, mencatut nama,
menipu dll) dan mendoakan mereka yg menganiaya kita, bukan perkara mudah.
Hal itu MUDAH DIUCAPKAN NAMUN SULIT UTK DILAKSANAKAN.
Meski demikian, siapa yg berani
/ telah melakukannya, akan merasakan "kebahagiaan batin yg mendalam".
Ada "rasa plong" yg luar biasa. Dlm situasi spt itu
"peringkat kita dlm mengasihi dan kedewasaan mental kita" naik,
menuju ke kesempurnaan, spt yg diajarkan Yesus: "Hendaknya kamu mrnjadi
sempurna, sebahaimana Bapamu di surga sempurna adanya". Dengan
demikian, "terang dlm diri kita" menjadi semakin besar nyalanya.
Marilah kita pada hari ke 7
novena HKY, memohon rahmat dan kekuatan khusus, agar kita dg tulus ikhlas
mengampuni dan memaafkan mrk yg bersalah / telah melukai kita. Bukankah kita
juga amat rindu utk "mengalami plong" (pembebasan dari beban) kita
diampuni ? Berikan pembebasan itu kpd diri sendiri dan "orang2 yg
telah melukai kita HARI INI, sebab hari esok belum tentu milik kita. (Mgr
Nico Adi MSC).
Komentar