KESUCIAN HATI

 RENUNGAN HARIAN

TGL 20 JUNI 

 

HARI INI PERINGATAN HATI TERSUCI MARIA 

 

Yes 61: 9-11 melukiskan  Israel dan keturunannya hidup dalam kedamaian karena mrk diberkati Tuhan. Semuanya terjamin ...mrk terkenal di antara para bangsa, karena Allah menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian. 

 

Luk 2: 41-51 menggambarkan Maria dan Yoseph adalah pasangan yg saleh, tulus dan taat pd hukum Taurat dan kehidupan kemasyarakatan. Mrk melakukan kewajibannya, dan pergi pulang beribadah mengikuti jalan yg sdh ditentukan: laki2 dan perempuan berjalan di jalur yg berbeda. 

 

Ketika Yesus hilang, dan tidak ditemukan di antara tetangga mrk, dg lurus mrk kembali ke Yerusalem. Mrk akhirnya menemukan  Dia di bait Allah. Dg polos pula dan spontan Maria menegur dan menyampaikan kekesalannya kpd Yesus. 

 

Hikmah yg dpt kita petik: 

 

1.     Org2 terpilih dan keturunan mrk, tetap mdapat berkat Tuhan. Mrk yg menyimpang atau ikut maunya sendiri kehilangan berkat itu. Memang org2 yg menyimpang (= korupsi, menunda-nunda, memfitnah, menipu, bikin hoax, dll) utk sementara tampaknya "menang dan hebat" namun batinnya tetap dan terus-menerus menunjuk bhw dia telah melakukan perbuatan yg keliru / jahat. Mrk ini selama belum / tidak bertobat, tidak akan mengalami kedamaian hati.

 

2.     Di dalam Injil kita dpt menangkap bhw Maria kesal dan menegur Yesus - anak mrk yg berumur 12 th. Anaknya itu "tidak tahu waktu,  bhw sudah 3 hari ada di bait Allah. Dia tenang2 saja di sana, sdgkan orangtuaNya amat bingung karena kehilangan Dia. Hati yg suci bukan berarti tidak boleh / tidak pernah marah - menegur - mengomel. Motivasi, bimbingan selama bertahun-tahun, dan pengorbanan Maria bagi Yesus,  dan penyerahan dirinya hingga berdiri di kaki salib, menunjukkan kesucian hatinya (ketaatan penuh) kpd Allah. 

 

Maka, sbg orgtua, mrk punya tanggung jawab utk mendidik dan menemani,  mengarahkan anak2 mrk ke jalan kebahagiaan. Marah, menegur, mencubit, karena kasih adalah bagian utuh dari tanggung jawab itu.  Itu semua bukan dosa, tetapi sarana untuk penyucian dan pendewasaan diri, dan anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. Tindakan itu merupakan dosa, bila dilakukan dengan motivasi ingin balas dendam, atau iseng atau ingin melakukan tindak kekerasan. Dengan kata lain: kesucian hati bukan diukur / dihitung brp x marah, mengomel, mbuat kekeliruan dll, namun dari BERAPA BESAR KASIH, KESETIAAN DAN PENGORBANAN YG DITUNJUKKANNYA. 

 

Marilah kita mohon kpd Tuhan, agar kita mpunyai kasih, kesetiaan dan pengorbanan yg besar bagi pasangan hidup,  mrk yg serumah  / sekomunitas / rekan kerja dan juga bagi mereka yg tidak sejalan / memusuhi kita.  Semoga Bunda Maria juga menolong kita agar memiliki hati yg suci. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer