HANCUR

 RENUNGAN HARIAN 

Tgl 26 JUNI 2020

 Kerajaan2 di Israel satu per satu hancur... rajanya ditangkap dan dipenjarakan, ada yg dibunuh oleh musuh. Rakyatnya dibuang dan hidup dalam pengungsian. Raja Zedekia pun mengalami nasib yg sama... dipenjara, disiksa dan semua anaknya dibunuh. Kenisah Allah - sbg pusat kehidupan keagamaan, tempat pertemuan umat dg Yahwe, dibakar habis. 

 Sesudah bersabda dan mengajar murid2-Nya dan umat Allah, tentang sabda bahagia, tentang hukum cinta kasih, ajakan untuk waspada terhadap ajaran-ajaran yang keliru,  Yesus turun dari bukit. Dia mengabulkan permintaan si buta, dan menyembuhkan matanya sehingga dia bisa melihat. 

 Hikmah yg bisa dipetik:

 1.       Kehancuran itu disebabkan oleh kelalaian / penyelewengan raja dan para petinggi pemerintahan.  Raja (pemimpin / ketua / koordinator) bisa saja bersalah / keliru. Tugas dan kewajiban para petinggi lainnya adalah utk mengingatkan / menegur spy negara / komuniyas tetap tenteram. Bila para petinggi juga ikut-ukutan korup atau menyeleweng,  kehancuran komunitas / kelompok / lembaga / negara dan bangsa itu, sdh diambang pintu. 

2.       Kehancuran itu ternyata menyengsarakan juga rakyat / masyarakat / orang-orang kecil yg tidak bersalah. Ketika makmur mrk menikmati sedikit, ketika sengsara mrklah yg paling mderita. Maka, hendaknya para petinggi itu “waspada akan ketamakan, tahan uji terhadap bujukan dan iming-iming uang, kenikmatan, pergi keluar negeri, mobil mewah, tiket gratis dll”, dan berusaha utk hidup sesuai dg kedudukan masing2.. tetap beriman, mohon kebijaksanaan  dan rendah hati serta dalam lindungan kasih Tuhan. 

3.       Sesudah selesai berdoa dan mengajar Yesus melakukan apa yg diajarkanNya dg menyembuhkan org buta.  Doa, ajaran dan tidakan semestinya sejalan (= satu paket). Org yg banyak berdoa dan mengajar, namun tidak melakukannya itu adalah "calo kerajaan Allah" atau pak Ogah di persimpangan jalan. Mrk tetap di tempat itu, sudah cukup puas dg uang kecil, dan hanya menunjukkan arah (= bimbingan dan pencerahan ttg kerajaan Allah). Klo begitu, dia sudah "terperangkap oleh kenikmatan duniawi" dan tidak akan pernah rindu utk mdapat rejeki yg besar dan bertemu dg Pemberinya (Allah sendiri). 

 Marilah kita berdoa utk pertobatan diri sendiri dan banyak org lain agar siap dan berani mewujudkan apa yg didoakan sehingga kita semua menjadi perpanjangan tangan Allah yg penuh kasih bagi sesama. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer