ROTI HIDUP PADA MASA KINI


PEMBACA YANG BUDIMAN

HARI INI, SAYA MENYUGUHKAN KEPADA ANDA BUAH RENUNGAN HARIAN TENTANG ROTI HIDUP. Sering orang bingung…… “roti hidup” itu mempunyai makna apa bagi kita ?    Silakan anda membacanya dengan pelan-pelan. Semoga anda menemukan butir-butir mutiara di dalamnya.


Dalam Kis 9: 31 - 42,  Petrus yang telah dijiwai Roti Hidup dan menghidupkan kuasa kebangkitan Kristus, mewartakan dan menghadirkan Kristus yang hidup di antara umat-Nya. Dengan kuasa itu, dia menyembuhkan Eneas, membangkitkan Tabita ( Dorkas ) dan lebih dari semuanya itu dia mengumpulkan anak Allah yang tercerai-berai karena diancam, dihina, bahkan dianiaya Saulus. Tak henti-hentinya dan dengan penuh semangat Petrus memberikan kesaksian bahwa Allah sungguh-sungguh hidup dan mengasihi mereka. Melalui Yesus dan para utusanNya, Allah mengunjungi mereka. 

 Juga pada saat ini, ketika umat manusia "terpapar covid / "disiksa oleh kebosanan karena terus-menerus tinggal di rumah",  beribadah via LS,  dikecewakan oleh ketiadaan stock logistik, oleh pelayanan dan petugas yang terbatas, perasaan cemas oleh banyak hal, begitu banyak rencana yang harus dibatalkan dll,  kita hendaknya tetap percaya bahwa Tuhan tetap bersama dan melindungi umat-Nya.... kita semua. 

Kita tetap percaya juga bahwa bukan hanya melalui pelayanan peribadatan dan penyembuhan seperti  yang dilaksanakan Petrus dan para rasul, Tuhan hadir. Melalui tukang ojek, sopir2 (grab, truk, angkutan umum), pilot, driver kapal, masinis, tukang angkut sampah, bakul2 di pasar, pembantu RT, petani dan buruh tani yg sedang panen, pedagangan asongan... dan melalui diri saudara /saudari,  Tuhan sedang melayani dan memberkati umatNya. 

Melalui mereka dan kita, Allah ( dlm diri Yesus yg menghadirkan diri dalam rupa "Roti")  menjadi sangat nyata: ada, dapat disapa, diajak berdialog, dpt memahami perasaan dan pengalaman hidup kita sehari-hari.  Diri kita menjadi "roti hidup" (menjadi makanan) ..sesuatu yg bisa "dimakan / dipakai".  Pikiran, tenaga, perasaan, tindakan kita "dipakai' untuk menghidupkan dan mengembangkan sesama. 

Maka, tetaplah tinggal dan selalu ada dalam kesatuan dengan Kristus - Sang Roti Hidup - yg secara simbolis memberikan dagingNya (tubuhNya) dan darahNya dalam perayaan Ekaristi.  Bersama dengan Petrus dan para rasul, marilah kita berseru: "Tuhan kepada siapakah kami akan pergi... padaMulah ada Kehidupan Kekal".  Semoga kita tetap kuat, karena kita ditemani oleh Tuhan yang hadir dalam wujud sesama kita.


Komentar

Postingan Populer