PETRUS DIPROTES
PEMBACA YANG BUDIMAN
Saya sajikan peristiwa penting dalam kehidupan umat beriman perdana. Mereka juga menguji diri, dan terus-menerus memurnikan iman dan tindakan mereka, sesuai dengan yang diajarkan Yesus melalui para rasul. Mereka pernah protes kepada Petrus, karena mereka tidak setuju....akan apa yang dilakukan Petrus. Ternyata mereka keliru.... Mari kita ikuti kisahnya. Moga-moga anda mendapatkan inspirasi di dalamnya.
Di Kisah Para Rasul
11: 1 - 18 diceritakan bahwa para rasul dan murid-murid Yesus di Yerusalem marah dan kecewa serta
protes kepada Petrus, karena menurut mereka, dia ini salah jalan. Mereka
berkeyakinan bahwa Yesus dan pewartaan-Nya hanya ditujukan kpd bangsa Yahudi sebagai
bangsa terpilih. Bangsa-bangsa lain tidak usah diurus. Maka, Petrus seharusnya
hanya mewartakan Injil melulu kepada orang Yahudi. Namun, ternyata dia membuat dua
pelanggaran berat yaitu 1. mewartakan injil kepada bangsa-bangsa lain,
dan 2. masuk ke rumah orang kafir.
Mereka tidak rela bahwa
Allah dikenal dan dicintai juga oleh bangsa-bangsa kafir. Orang kafir itu najis
dan sudah sepantasnya dijauhi dan dihukum, bukan untuk didekati dan dicintai.
Maka, orang Yahudi dilarang keras bergaul dengan mereka. Yang melawan bisa
dihukum mati.
Mungkin juga mereka
khawatir bahwa jatah kasih Allah dan karunia-karunia-Nya bagi mereka akan
berkurang banyak atau malah hampir habis karena telah dibagi-bagi kepada bangsa
lain.
Petrus tentu tahu
hukum dan larangan itu, namun dia nekad bergaul dengan orang-orang kafir. Maka,
dia dituduh telah menajiskan diri, dan pada gilirannya dia akan menajiskan
seluruh umat terpilih. Situasi ini tidak bisa dibiarkan. Mereka bersidang
dan meminta Petrus utk mempertanggungjawabkan tindakannya itu .
Dalam sidang
itu Petrus menjelaskan 1. bahwa dalam suatu penglihatan (suatu karunia
khusus) dia mendapat pencerahan bahwa semua
yang diciptakan Allah baik manusia maupun makhluk lainnya adalah kudus.
2. Dia dijemput oleh 3 utusan dari orang kafir terkemuka (Kornelius) yang mendapat
karunia pencerahan untuk mengundang Petrus ke rumahnya. 3. Roh Kristus mendorong
Petrus untuk melayani mereka. Ketika Petrus berbicara, Roh Allah bekerja
dan menyapa mereka. 4. Roh yang sama juga dianugerahkan kepada mereka.
Roh Kudus hadir persis sama dengan yang rasul-rasul alami pada hari
Pantekosta.
Sesudah mendengarkan
penjelasan itu, semua hadirin tenang, terbuka hati dan pikirannya untuk memahani
bahwa Allah juga mberikan karunia yang sama kepada bangsa-bangsa lain.
Allah dan karunia-karunia-Nya
bukan hanya milik orang / suku / bangsa/ kelompok / organisasi / lembaga
keagamaan / pastor / oknum tertentu saja. Allah tidak bisa dan tidak mungkin
dibatasi atau diklaim (DIKERDILKAN), hanya untuk siapa / jam berapa / dan di mana
atau malah diperintah oleh manusia.
Yesus dalam Yoh 10:
11-18 menegaskan: "Ada lagi padaKu domba-domba lain yang bukan dari
kandang ini. Domba-domba itu harus Kutuntun juga... mereka akan MENJADI SATU
KAWANAN DG SATU GEMBALA".
Pada jaman sekarang
ini, Yesus hadir, menyapa dan melayani umat-Nya melalui para
utusanNya...melalui kita.
Kalau Sang Gembala
Agung begitu murah hati dan berbelas kasih kepada domba-domba lain, mengapa
kita berkeras hati kepada mereka ?
Apakah kita lebih
mulia dari Gembala Agung itu ?
Komentar