BERHALA-BERHALA BARU
PEMBACA
YANG BUDIMAN
Saya
mengunjungi anda kembali, dengan menyuguhkan buah-buah rohani ini. Moga-moga
anda mendapatkan inspirasi di dalamnya. Selamat menikmati.
Diwartakan
dalam Kis 15: 22 - 31 bahwa sidang para rasul, para pemuka jemaat dan para
penatua telah selesai. Keputusan yang telah ditetapkan adalah
1.
Bangsa-bangsa lain yang menjadi
pengikut Kristus tidak perlu disunat
2.
Menjauhkan diri dari daging yang
dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari binatang yang mati dicekik, dan
dari percabulan
3.
Mengutus Barnabas dan Silas untuk
menyampaikan surat yang berisi keputusan penting itu kepada umat di Antiokia...
di tempat munculnya perdebatan / diskusi atas masalah sunat.
Keputusan
itu disambut dengan sukacita karena isinya amat melegakan dan menghibur. Tindakan
para petinggi umat: para rasul, pemuka umat dan para penatua utk mengadakan
sidang yang membahas persoalan sunat, mencari yang paling mendasar dari ajaran
Yesus dan memberikan solusi yang melegakan, DASARNYA ADALAH KASIH. Dasar itulah
yg diamanatkan Kristus: "Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling
mengasihi", sebagaimana disampaikan dalam bacaan Injil hari ini ( Yoh 15:
12 - 17).
Sabda
Yesus:"Tidak kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang
menyerahkan nyawa bagi sahabat - sahabatnya" ( Yoh 15: 12) telah menjiwai
dan mendorong mereka untuk segera berunding dan mengambil keputusan.
Mereka pun sangat termotivasi untuk menyebut dan memperlakukan bangsa-bangsa
lain dan mereka yang menjadi pengikut Kristus, adalah sahabat-sahabat mereka.
Mengapa ? Karena mereka telah diperlakukan Yesus sendiri sebagai sahabat dan
diberitahu semuanya yang Dia dapat dari Bapa serta diutus untuk menghasilkan
buah (menjadikan bangsa-bangsa lain murid-murid-Nya).
Hikmah
apa yg dapat kita petik ?
1.
Masalah sunat (= lambang dari
adat, aturan/wasiat leluhur, praktek-praktek kesalehan lainnya) yang berlaku di
suatu keluarga / lingkungan / organisasi dll tidak bisa begitu saja diterapkan
di tempat / bangsa / keluarga / arang lain. Semuanya perlu dirembug dulu
dengan penuh keterbukaan.
2.
Kita wajib berusaha bukan hanya untuk
menjauhkan diri dari daging yg diberikan kepada berhala, tetapi juga KEPADA
BERHALA ATAU PEMBUAT BERHALA, patutlah bertindak tegas: MENOLAK. BERHALA-BERHALA BARU adalah batu akik, apa
saja yang dijadikan jimat (rambut, tali, akar dll), juga hp yang tak
pernah dilepas dan selalu ditengok dan dibawa ke mana-mana, atau tas / dompet /
gelang dll. Pembuat berhala adalah dukun-dukun, bandar narkoba dan miras,
pembuat sesuatu yang membuat orang lain terbius dan terus menerus terikat pada
sesuatu / permainan atau kenikmatan tertentu.
3.
Dalam kutipan Injil hari Yesus
telah menyebut kita dan memperlakukan kita sebagai sahabat-Nya. Betulkah
sebutan dan pengangkatan itu "telah mengubah perasaan, status dan posisi
kita yang tadinya hamba kini menjadi sahabat?" Saudara-saudari
yang tadinya murid atau mahasiswa, kini adalah guru, polisi, hakim, perawat,
dokter, pengusaha, romo, bruder, suster, frater, bpk-ibu RT, instruktur
pertanian dll diperlakukan masyarakat sebagaimana adanya sekarang. Masyarakat
mengakui dan melibatkan sdr sesuai dengan status saudara sekarang.
Sdr/i bukan lagi anak kecil. Anda memperlakukan mantan pembantu, mantan sopir, mantan
pegawai, tetangga, suami / istri, rekan sekomunitas, rekan serumah sebagai apa
?
4.
Keputusan-keputusan penting
hendaknya disampaikan oleh org yang punya kewenangan atau oleh utusan yang
kapasitas dan integritasnya teruji. Hal ini penting untuk diperhatikan supaya
pesan yang hendak disampaikan benar-benar sesuai dengan tujuan, hasilnya
maksimal dan membuahkan sukacita.
Celakalah
orang yang hidupnya "pura-pura punya kekuatan besar dan bergaya
boss".... sebab sikap pura-pura dan aneka gaya itu bagaikan angin yang
dalam sekejap akan lenyap. Berbahagiah orang yang menjadi sahabat bagi
sesamanya... sebab kerajaan Allah dihadirkan olehnya.
Komentar