MEMBAWA KEBAIKAN

Penulis menemukan sebuah artikel yang berkaitan dengan anak sekolah. Yang dituturkan dalamn artikel itu adalah anak-anak jalanan yang mengikuti Ujian Nasional (UN). Pembaca dapat mencari sumber aslinya dari http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/394940/. Mari kita simak apa yang diceritakan di dalam tulisan itu oleh ratna purnama/tedy achmad/teguh mahardika :


Puluhan Anak Jalanan Ikut UN SMP
Tuesday, 26 April 2011


DEPOK – Sebanyak 35 anak jalanan (anjal) di Kota Depok ikut Ujian Nasional (UN) tingkat SMP yang digelar mulai kemarin. Para pengamen tersebut selama ini menjadi peserta didik dari sekolah terbuka Masjid Terminal (Master).


Meskipun hidup di bawah garis kemiskinan,semangat 35 siswa ini tak pernah surut untuk mengenyam pendidikan. Dari pantauan SINDO, seperti layaknya peserta UN lainnya, seluruh siswa Sekolah Master ini juga terlihat serius mengerjakan soal-soal ujian. Mereka tak terlihat minder saat mengerjakan soal. Sekolah Master berada di bawah Yayasan Bina Insan Mandiri yang merupakan sekolah terbuka sehingga pelaksanaan ujian dilakukan di SMPN 10 Depok, Jalan Raya Sawangan.

“Karena kami adalah sekolah terbuka, maka harus menginduk ke SMPN 10 Depok,” kata Pembina Yayasan Bina Insan Mandiri Nurohim. Di sekolah yang dipimpinnya, ada dua sistem pendidikan, yakni sekolah terbuka dan Paket B atau pendidikan nonformal. Untuk ujian siswa Paket B akan dilaksanakan pada akhir Mei mendatang.“Siswanya kurang lebih 120 orang. Nama ujiannya pun berbeda. Mereka harus mengikuti Ujian Nasional Paket Kesetaraan (UNPK),”ujarnya.

Kendati harus menjalani UN di sekolah lain,Rohim optimistis anak didiknya memiliki persiapan matang,baik kesiapan pelajaran maupun kesiapan mental.“Mereka menumpang di sekolah lain. Secara kejiwaan tentu akan memengaruhi mental.Tapi mereka sudah dibekali agar tidak minder ataupun gugup,”tandas Rohim. Sementara itu,pelaksanaan UN tingkat SMP hari pertama berjalan lancar.

Persiapan pun terlihat lebih matang dibandingkan UN tingkat SMA.Tidak terjadi kekurangan soal seperti pada pelaksanaan UN tingkat SMA sebelumnya. “Berbeda dengan tingkat SMA, pelaksanaan UN tingkat SMP lebih baik.Tidak ada lagi kekurangan soal ujian,”kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Siti Khairiyah.

Di bagian lain, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berharap angka kelulusan UN 100% yang dicapai tahun lalu dapat dipertahankan.Terlebih, seluruh siswa telah mengikuti try outUN sebanyak 4 hingga 5 kali di sekolah masing-masing. “Saya yakin soal-soal yang ditanyakan UN ini bukanlah soal yang baru sama sekali baru, tinggal kesiapan mereka secara teliti membaca soal dan memberikan jawaban yang tepat,” kata Fauzi seusai meninjau pelaksanaan UN.

Menurutnya,adanya format kelulusan yang baru membuat siswa lebih tenang untuk bisa lulus dengan pembagian nilai yang adil.Adapun format yang digunakan sekarang adalah 60% nilai kelulusan hasil UN dan 40% nilai kelulusan siswa adalah nilai sekolah. “Hal itu jauh lebih adil bagi para siswa. Karena prestasi di sekolah turut menentukan kelulusan siswa. Artinya, nasib kelulusan siswa tidak sepenuhnya tergantung dari UN,”paparnya.

Kepala Disdik DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menjelaskan pelaksanaan UN 2011 berbeda dibandingkan tahun lalu.Menurutnya, tahun ini tidak ada UN ulangan, sedangkan tahun lalu ada UN ulangan. Perbedaan lainnya, tahun lalu ada tim pemantau independen, di tahun ini tidak ada tim pemantau independen. Sementara itu,hari pertama UN SMP di Kota Serang diwarnai aksi penawaran kunci jawaban melalui SMS. Isi SMS yang menawarkan bocoran kunci jawaban tersebut juga memasang tarif Rp200.000 untuk setiap satu mata pelajaran UN.

Ternyata di tengah-tengah suasana kritis keuangan, krisis kepercayaan, krisis moral, masih ada banyak orang yang berhati mulia. Mereka mau memperhatikan orang-orang (kaum muda) yang tersingkirkan. Masih ada banyak orang yang peduli dan rela berkorban demi kemajuan anak bangsa. Semoga mereka yang sudah dibela dan dibekali dengan rupa-rupa nilai dan kebaikan, akan membalas kebaikan dan pengorbanan guru-guru dan para pemerhati mereka. Moga-moga mereka akan menambah barisan orang-orang yang tahu berterima kasih atas pengorbanan orangtua, para guru dan mereka yang telah mengangkat derajat dan martabat mereka.

Melalui mereka, Allah menyapa dan mengangkat martabat sesama manusia. Melalui mereka, Allah menjumpai dan memperkarya umat-Nya. Manusia menjadi utusan Allah untuk membawa kebaikan dan kehidupan yang dianugerahkan Allah. Maka, menyengsarakan, melukai atau bahkan membunuh sesama, sebenarnya sama dengan melawan dan menghina Allah.

Komentar

Postingan Populer