PAK WIDY

Ada orang bijak yang mengungkapkan: Kata-kata dapat menggugah orang; tetapi perbuatan dapat menggugah dan mengubah hidup orang". Itulah yang dialami pak Widy. Pembaca yang budiman, silakan menikmati ceritanya:

Saya ingin menjadi orang yang berguna bagi orang banyak. Selama ini, nampaknya saya hanya bagitu-begitu saja. Saya ingin menjadi orang yang berarti., ada begitu banyak organisasi atau lembaga, dan tawaran-tawaran lainnya. Saya sudah mempelajari tawaran-tawarannya. Tawaran yang sekarang ini sesuai dengan cita-cita saya. Juga sudah ada banyak orang yang sudah merasakan hasilnya. Berdasarkan kesaksian bahwa melalui lembaga ini mereka bisa membantu orang lain barulah saya mau. Saya ingin hidup saya ini berarti bagi banyak orang, bagi keluarga, sehingga sukses mereka merupakan kebahagiaan saya juga. Itulah sebabnya, saya memutuskan untuk ikut bootcamp ini. Saya ingin menunjukkan bahwa saya dapat membantu orang lain dengan lebih efektif dan maksimal, pada akhir hidup saya.
Sebenarnya, sebelum saya ikut kegiatan ini, banyak orang yang bilang kepada saya, bahwa saya sudah berbuat banyak. Tetapi saya merasa saya belum berbuat banyak. Rekan-rekan saya ada begitu banyak yang dililit hutang. Lalu, ketika mereka bertekad untuk mengubah hidup, saya bantu, tetapi dengan catatan, orang itu harus hidup tertib. Kalau orang itu tidak tertip hidupnya, tidak mau mengatur adminstrasinya, tidak terbuka, saya akan memberikan peringatan. Kalau ternyata peringatan-peringatan itu tidak diindahkan, itu berarti suplai material, suplai bahan-bahan yang dibutuhkan saya stop. Dan mereka yang betul-betul melaksanakan kesepakatan bersama, memang mereka menjadi orang-orang yang berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi rumah tangga mereka, dan kehidupan mereka menjadi lebih baik. Itulah sharing dari pa Widy dari Malang, Jawa Timur. Dia adalah salah seorang peserta bootcamp, angkatan 36. Meskipun ia sudah berbuat sesuatu bagi sesamanya tetapi mereasa bahwa dirinya belum berguna, belum berbuat banyak. Dari dalam hatinya terus menerus muncul dorongan untuk berbuat baik.
Dia juga berpikir. Ketika dia akan memasuki masa pensiun, uang pensiun yang akan diterimanya perbulan sekitar Rp 1,5 juta. Dia katakan, angka itu tidak bisa naik, tidak bisa bertambah lagi, sudah mentok. Maka sebelum masa pensiun itu terjadi, apa yang harus dia buat agar hidup lebih sejahtera, dia persiapkan dengan sungguh-sungguh, mengingat bahwa masih ada begitu banyak yang ia perlukan untuk anak-anaknya, untuk cucu-cucunya dan untuk masyarakat. Lalu dia mulai memperhitungkan apa yang dia bisa kerjakan supaya kehidupannya dan juga orang-orang yang dia tolong itu mendapatkan kehidupan yang layak.

Itulah sebabnya, dia katakan kalau saya tidak mengusahakan sesuatu sejak sekarang, masa pensiun saya ya hanya begitu-begitu saja. Saya lah yang menyiapkan itu, sayalah yang harus mengubah, sayalah yang harus mempersiapkan pekerjaan, penghasilan tambahan, atau bahkan mengusahakan penghasilan2 lain yang halal yang bisa diterima oleh masyarakat dan juga membawa kebahagiaan bagi saya. Anak-anak saya yang saya sekolahkan juga, kalau ijazanya S1, saya sudah bisa memperkirakan, kira-kira nanti gaji bulanannya berapa dan kalau nanti pensiun itu pensiunnya berapa, dan dalam situasi seperti ini, kalau tidak ada penghasilan-penghasilan yang lain, pasti orang tidak bisa hidup sejahtera. Maka, anak-anak saya pun saya pacu, saya latih, dan saya ajak untuk berpikir agar masa depannya menjadi lebih cerah.
Pak Widy merupakan salah satu contoh orang yang turut memikirkan masa depan orang lain. Masih ada begitu banyak orang juga yang tidak kita kenal, yang turut memikirkan kehidupan orang lain. Kebaikan-kebaikan seperti ini, tidak mungkin terjadi tanpa kekuatan dari rahmat Allah yang ditanamkan oleh keluarga, lingkungan, dan oleh mereka yang peduli pada kehidupan sesamanya. Tuhan mengutus orang-orang, guru-guru, tetangga, kenalan, untuk menyempurnakan kehidupan kita. Dan kita pun sesudah berhasil diutus untuk membantu meningkatkan kualitas hidup sesama kita. Lewat cara-cara yang demikian ini, lewat kehidupan yang baik, orang akan melihat bahwa, yang kelihatan itu, yang nyata yang dialami, merupakan tanda perwujudan kehadiran Allah yang membawa kebaikan bagi banyak orang.

Komentar

Postingan Populer