PRISMA 16 JULI 2010

PRISMA adalah nama Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) yang bertemu setiap bulan 3 x dan bertempat di Prisma Sport Hall, Kebun Jeruk Jakarta. Setiap Jumat Pertama dan Jumat ketiga, diadakan adorasi. PDKK ini dimotori oleh ibu Lanny Natalia, ibu Fonny dll dan didampingi oleh ibu Ester Kandou, telah berjalan lebih dari 15 tahun. Mereka beranggotakan lebih dari 150 orang.

Acara dibuka dengan nyanyian pujin-pujian dan doa pembukaan, yang dilanjutkan dengan sharing dari Ibu Heidy. Ibu Heidy Awuy memberikan sharing tentang kebaikan Tuhan yang telah dialaminya. Dia bercerita bahwa "Anaknya baru saja lulus dari SD dan masuk kelas I SMP. Anak yang biasa riang dan penuh semangat, pada hari-hari pertama kesal, kecil hati dan ingin kembali ke bangku SD. Alasannya:"Di SD ibu guru sangat baik, penuh perhatian, dan teman-teman juga saling menyayangi. Di SMP gurunya dan suasananya berbeda dan tidak enak". Anak itu mengalami "shock" di lingkungan barunya. Dengan penuh kasih sayang, Heidy memberikan semangat, pengertian, dan dukungan sehingga anak itu berani melangkah di "dunia barunya". Intinya adalah orang tua perlu memberikan dukungan, namun anak itu juga harus bergerak. Dua belah pihak bergerak, sehingga tercipta sesuatu yang indah baginya.

Demikian pula, hubungan manusia dengan Tuhan. Dia telah memberikan banyak hal dan karunia kepada manusia. Manusia juga diminta untuk bergerak untuk melangkah menuju kehidupan yang membahagiakan, bukan hanya menunggu semuanya diberikan Tuhan.

Penyanyi yang sudah menginjak dewasa: Delon, juga menyumbangkan suaranya dengan menyanyikan 2 buah lagu. Lagu yang kedua adalah lagu ciptaannya sendiri dan telah direkam dalam albumnya yang baru dan akan segera beredar tahun 2010 ini. Lagu itu tercipta berdasarkan pengalaman kekecewaan berat yang dialaminya. Dia mengalami bahwa dalam suasana yang demikian itu, Tuhan tidak meninggalkan dia. Dia terdorong untuk makin berpasrah kepadanya.


Pada tanggal 16 Juli 2010, mereka memilih tema :" Memiliki Hati Yang Suci" (Mat 5:8) sebagai pokok renungan. Mereka mengundang Mgr. Niko Adi, MSC sebagai nara sumber untuk mengupas tema itu. Satu hal yang ditekankan adalah sabda Tuhan yang berbunyi:"Orang baik mengeluarkan 'barangnya' dari perbendaharaan hatinya yang baik, dan orang jahat mengeluarkan 'barangnya' dari perbendaharaan hatinya yang jahat".

Mgr. Niko menjelaskan bahwa ungkapan 'barangnya' bagi orang baik lebih tepat diartikan "miliknya yaitu kebaikannya, kemurahan hati Allah yang ada padanya, karunia-karunia, rasa syukur dan sukacita". itulah yang akan diwartakan, dilakukan dan menjadi kekuatan kehidupannya.

Sedangkan bagi orang jahat, 'barangnya' yang keluar dari perbendaharaan hatinya adalah kata-kata kotor, caci maki, iri hati, rasa curiga, keinginan untuk balas dendam, dan sejuta rasa lainnya. Hatinya penuh dengan "barang rongsokan" atau "tumpukan sampah" dan itulah miliknya yang akan dikeluarkan di mana-mana.

Orang Indonesia ternyata pintar. Mereka bisa mendaur ulang "barang rongsokan" atau sampah yang nampaknya sudah tidak berguna lagi itu, menjadi barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan. Bagi para pemulung dan pengumpul barang rongsokan, semua itu ada harganya dan membawa rejeki.

Kalau manusia bisa mendaur ulang barang-barang rongsokan itu menjadi barang yang berguna, tentu Tuhan kita jauh lebih hebat lagi. Dia bukan hanya mendaur ulang, tetapi menciptakan "rongsokan itu" menjadi sesuatu yang sungguh baru, utuh dan mulia. Dia sanggup menjadikan semuanya itu indah, dan tidak bercacat. Allah kita sungguh besar dan mahaluhur. Di dalam tangan dan kuasa-Nya, manusia dengan segala kelemahan dan cacat cela yang ada padanya, dapat Dia pulihkan. Dia dapat menyucikan semua orang sebagai milik-Nya yang terkasih.

Tuhan menghendaki semua orang menjadi suci, sebagaimana Dia adalah suci / kudus adanya, dengan kesadaran dan keputusan bebas yang dipilihnya. Pelbagai cara dan karunia diberikan kepada manusia agar mereka dapat bertemu dengan Allah dengan penuh syukur dan sukacita.

Komentar

Postingan Populer