MGR MAKAN APA ?













Sering kali saya ditanya:"Mgr, kalau di Papua makan apa ?" Pertanyaan ini sebenarnya mudah sekali dijawab, namun karena si penanya mempunyai gambaran bahwa Papua adalah hutan, udik, daerah yang sulit, segalanya penuh dengan tantangan. Maka, jawaban apa pun yang saya berikan, selalu diragukan.

Di tanah Papua sudah ada banyak suku yang berasal dari luar tanah Papua: Jawa, Flores, Manado, Makasar, Kei, Ambon, Tanimbar, Timor, Kalimantan, Sumatra dll. Mereka ini bahkan banyak yang sudah punya anak cucu di bumi cendrawasih ini. Mereka bukan hanya mencari makan, tetapi juga banyak yang menjadi guru dan mengajar penduduk asli untuk berkebun, bertukang, beternak, membangun rumah dll. Kaum ibu mengajar mereka juga untuk memasak dan membuat rupa-rupa makanan.

Hasil pendidikan dan pelatihan ketrampilan itu, setelah sekian tahun sungguh terasa. Hidangan makan di pedalaman-pedalaman kini sudah sangat luar biasa. Masakan bersih, enak dan menggembirakan serta bervariasi.

Yang terpampang di foto merupakan bukti bahwa di pedalaman pun ada pisang goreng, wajik dan kue brudel yang enak dan lezat. Makan nasi dengan sayuran segar dan lauk-pauk yang telah dimasak dengan bumbu-bumbu yang baik, telah ada di mana-mana. Sebagai sesama anak bangsa, patut kita bergembira dan berbangga atas perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh saudara-saudari kita di tanah Papua.

Ketika saya melihat hidangan itu, saya teringat akan mereka yang telah berbakti dan membimbing dengan penuh ketekunan dan kesabaran kepada kaum putra-putri tanah Papua sehingga kini mereka bisa menghasilkan dan menyuguhkan hidangan makanan Indonesia.
Mereka adalah para pahlawan tanpa tanda jasa.

Di Tanah Papua, makanan berlimpah. Hanya sayang bahwa hal ini kurang diberitakan oleh media massa. Yang lebih ditonjolkan adalah perang suku, kekerasan sesaat dan berita-berita miring yang bisa memecah belah kerukunan dan merusak ketenteraman hidup di bumi pertiwi. Menjunjung keberagaman, kekayaan budaya dan keunggulan suatu daerah dan mempromosikannya sebagai kekayaan bangsa, jauh lebih mulia daripada memberitakan kekurangan, konflik dan kekerasan.

Komentar

Postingan Populer