BUKAN PRT

 RENUNGAN HARIAN 

Tgl 14 Juli 2020

 Yesaya (Yes 7: 1-9) menyampaikan dg terus terang peristiwa yg akan menimpa Raja Ahas (keturunan Daud): bhw musuh2nya sdh mengepung dia. Namun,  musuh2 itu tidak berhasil mengalahkan Ahas, karena kuasa Tuhan melindunginya. Bahkan musuh2 itu akan terpecah belas oleh kesalahan dan dosa2 mrk sdiri. 

 Yesus (Mat 11: 20-24) mengecam penduduk kota yg hidup dalam kelaliman dsn tidak mau bertobat. Bila mrk tetap nekad berbuat jahat, kemalangan besar akan menimpa mrk. 

 Hikmah yg dpt kita petik: 

 1. Yesaya berbicara terus terang kpd umatnya, meskipun berat tantangan dan resikonya. Berbicara terus terang memang kadang2 tidak enak dan mengandung resiko utk tidak disukai atau bahkan dibenci. Namun bila suami istri, hidup dlm komunitas, organisasi atau lembaga, tidak mengusahakan secara terus menerus "sikap terus terang = keterbukaan dan kejujuran, pasangan suami istri dan org2 yg di komunitas itu akan kecewa, dan pada gilirannya akan muncul kesulitan2 besar. 

 2. Situasi waktu itu menggambarkan di luar Tuhan, manusia tidak punya kekuatan apa2. Memang pd jaman skg situasinya amat berbeda, sering terjadi org berkeyakinan bhw dia bisa hidup tanpa Tuhan. Semuanya bisa dijawab oleh teknologi dan google. Tangannya terus menerus pegang hp.  Namun, ketika sakit google tidak bisa mbawa bubur, air hangat, jg tidak bisa mengantar ke toilet. 

Dan mengherankan bhw ketika di peti jenasah hp dilepas, yg di tangan org itu adalah rosario.  Padahal waktu masih hidup, dia lupa berdoa rosario...  

Kita perlu membaharui pemahaman dan penghayatan ttg kedekatan dan relasi batin kita dg Tuhan. Jangan jadikan Tuhan seperti "pembantu rumah tangga" (PRT) yg harus selalu siap melayani "tuannya".

 3. Kemalangan dan musibah terjadi bukan karena Tuhan yg mengadskan, tetapi karena kesembronoan (tindakan masa bodoh) manusia sendiri. Amat memalukan bhw diri sendiri yg bersalah, namun pihak lain ( = juga Tuhan) yg disalahkan.

 Yesus mengecam (memperingatkan) kita spy kita tetap berjalan di dalam Terang dan kasih Tuhan. (Mgr Nico Adi MSC). 

Komentar

Postingan Populer