TUGAS DAN FUNGSI GEREJA (VII - HABIS)

BAGIAN KETUJUH ( HABIS)

TUGAS DAN FUNGSI GEREJA

KONSILI VATIKAN II, menegaskan bahwa "Gereja" adalah umat Allah seluruhnya, bukan hanya uskup, imam dan biarawan-wati.
Tugas Gereja untuk mengajar, menguduskan dan memimpin tetap merupakan tugas utama yang terus-menerus dilaksanakan, meskipun para imam, biarawan-wati dan petugas pastoral yang melayani bukan lagi para misionaris dari Belanda. Putra-putri Indonesia telah melanjutkan apa yang telah dimulai oleh para pendahulu mereka. Melalui pendidikan formal, loka karya, seminar dan kursus-kursus, “penyegaran, pendidikan dan pencerahan” diberikan kepada para guru, dewan-dewan paroki dan stasi, para katekis, agar mereka mempunyai bekal yang cukup untuk mewartakan dan memberikan kesaksian tentang kabar keselamatan Allah yang nyata dalam diri Yesus. Tugas perutusan “pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dab baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan ajarkan mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepada-Mu (Mat 28: 19-20) tetap dilaksanakan dengan sukacita di medan pastoral yang luas dan berat itu.

Melalui pelayanan sabda dan sakramen, secara terjadwal, umat dikunjungi dan dilayani. Daerah-daerah yang amat terpencil dan sulit, diusahakan ada perayaan ekaristi 1 x dalam 6 bulan, sedangkan daerah-daerah yang agak mudah dijangkau, dilayani 2-3 x dalam 6 bulan.    Doa-doa bersama, baik pada bulan Mei dan Oktober maupun doa bersama di lingkungan tetap dilaksanakan agar mereka tetap menjadi garam dan terang dunia ( bdk. Mat 5:13-16) . Untuk mencapai tujuan itu, komisi Katekese membantu dengan mengirimkan bahan-bahan panduan, bagi umat di lingkungan-lingkungan atau di stasi-stasi. Pembekalan-pembekalan juga diadakan di dekenat dan kevikepan, agar ketua-ketua stasi atau wakilnya, dapat memimpin umat Allah dengan lebih mantap dan sesuai dengan ajaran gereja katolik yang benar.  

Fungsi Gereja saat ini sebagai “terang dan garam” yang menerangi dan meneguhkan iman, sebagai suara pembawa kepastian dan kebenaran, sebagai penunjuk jalan bagi umat dan masyarakat sungguh amat diperlukan. Di tengah perubahan yang begitu cepat, uang tunai bantuan pemerintah dan barang-barang yang menarik, dunia hiburan dan budaya instan, mental tidak usah kerja keras tetapi dapat banyak uang, yang mewarnai kehidupan umat dan masyarakat, nilai-nilai kesetiaan, kejujuran, kerja keras, kebenaran, pengakuan akan hak azasi manusia tetap harus ditegakkan. 

Ketika orang ragu-ragu akan imannya dan kekayaan rohani gerejanya, para imam, biarawan-wati dan katekis (semuanya disebut petugas pastoral) ada di sana. Ketika orang mendewakan barang dan uang, dan menggunakan pelbagai macam cara untuk mendapatkannya, para petugas pastoral tetap menyuarakan kesetiaan, kejujuran, kerja keras, penghargaan akan hidup manusia, gerakan anti kekerasan, dan keutuhan keluarga. Semuanya dilaksanakan agar mereka mengalami kasih Allah, melakukan pertobatan dan mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan ( Yoh 10: 10).

Penutup

Umat Allah di KAME adalah bagian utuh dari gereja Indonesia dan gereja Universal, dan keutuhan ini diungkapkan dengan mengimani Bapa, Putera dan Roh Kudus dan merayakan liturgi dengan menggunakan TPE dan TPS yang sama. Kekayaan iman yang digali oleh Konsili Vatikan II telah menjadi sumber inpirasi dan pendalaman iman, bagi umat beriman, sambil memperkayanya dengan lagu-lagu dan doa-doa yang disusun dalam bahasa setempat.    
   
Penyegaran dan pelatihan bagi para imam, biarawan-wati serta petugas pastoral, baik melalui retret, rekoleksi, lokakarya maupun muspas menjadi amat penting untuk dilaksanakan setiap tahun agar Kristus Sang Sumber Keselamatan, makin dikenal dan dicintai, sesuai dengan talenta, dan situasi umat beriman. Juga melalui pelayanan-pelayanan baik di bidang pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi dalam kerja sama dengan pemerintah, dan para mitra, iman yang dihayati, diwujudkan dalam perbuatan. Dan perbuatan yang diterangi oleh iman itu, merupakan alasan untuk bersyukur atas karunia besar yang Tuhan berikan kepada umat manusia.

Merauke adalah daerah yang sedang berkembang. Dibutuhkan tenaga yang amat banyak untuk memanen tuaian di ladang Tuhan. Karena itu, memohon agar Tuhan mengutus pekerja-pekerja untuk menuai panen itu (Mt 9: 38), sungguh amat real pada saat ini. Juga pembaharuan dan gerak menuju kemandirian terus-menerus diusahakan agar Gereja di KAME adalah gereja yang mengumat, satu, kudus, katolik, mandiri, maju dan berkembang, serta bersemangat misioner.

Para pembaca yang budiman
Apakah anda, terpanggil dan tergugah untuk ambil bagian dalam karya kemanusiaan: peningkatan mutu SDM, pengembangan sosial ekonomi yang berkeadilan, mengembangkan daerah bagian timur yang merupakan bagian utuh dari NKRI ?  Daerah yang padat penduduknya, banyak fasilitasnya, banyak hiburan dan pelayanan lainnya, adalah "biasa" dan umumnya di pilih, bahkan menjadi prioritas.  Memilih daerah yang sulit, rela bertahan bertahun-tahun dan mengembangkan daerah miskin menjadi daerah maju adalah "luar biasa". Manusia adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa. Maka, mari kita bagikan talenta yang luar biasa itu untuk membangun di daerah-daerah yang berpotensi untuk menjadi daerah yang luar biasa.  Anda saya tunggu....... dan sampai jumpa di Merauke.   

Komentar

Postingan Populer