HARI INI - 6 DESEMBER 2012

PEMBACA YANG BUDIMAN

SYALOOM.....

Kita telah memasuki bulan Desember 2012, namun satu tulisan pun belum saya tuangkan dalam blog ini. Memang benar, ada aneka kegiatan yang saya jalankan, pada akhir bulan November 12 yang baru lalu, sehingga pada awal Desember pun saya masih berada di pedalaman. Mengingat bahwa hari ini adalah hari penuh syukur, saya meluangkan waktu untuk menulis di blog ini untuk anda.

Hari ini, 6 Desember 2012 adalah hari ulang tahun saya ke 53. Ketika bangun pagi, yang pertama ada di dalam hati, meskipun tidak terucap dalam kata-kata adalah "rasa syukur". Syukur atas kesehatan dan kesegaran yang saya alami. Badan saya segar, mata saya dapat melihat. Kemudian saya bangun, menyalakan lampu...... mata saya dapat melihat semua yang ada di  sekitar saya. Suasana kamar yang hening, membuat hati ini lebih damai. Udara yang saya hirup, adalah bukti kemurahan Tuhan kepada saya. Saya bisa menarik nafas sedalam-dalamnya.

Saya membuka korden pintu kamar kerja saya. Saya melihat ke garasi. Di sana mobil saya yang kemarin saya pakai ke luar kota, dan mengalami kempes ban dua kali, sudah ada di tempatnya. Rasa syukur saya menjadi makin kuat. Mengapa ? Di balik mobil yang sudah di garasi itu, sopir - yang saya tinggalkan sendirian di km 60, di luar kota untuk menjaga mobil sampai jam 11 malam,  kalau perlu mencari pertolongan terdekat dari penduduk transmigran asal NTT  dan anak-anak muda yang saya utus untuk membawa ban pengganti - sudah tiba kembali di Merauke dengan selamat. Orang-orang yang telah berkorban ini telah melengkapi kegembiraan saya, ketika saya bangun pagi.

Air yang saya pakai untuk mengguyur badan saya ketika mandi, bukan saya yang menciptakan. Semua mengalir dengan lancar. Air itu "menurut saja ketika dikucurkan ke arah badan saya" dan berhenti ketika saya hentikan. Dia tidak protes. Ketika kran saya geser untuk mendapatkan air hangat, air hangat pun mengalir seperti yang saya kehendaki. Semuanya  begitu mudah dan cepat, serta "murah" .....padahal pada hari biasa...rasanya biasa-biasa saja, namun hari ini, ketika saya hayati dengan penuh syukur, semuanya terasa "luar biasa dan menguatkan rasa syukur".

Saya juga ingat akan ibu saya di Semarang. Usianya sudah hampir 78 tahun. Tanggal 5 Desember 2012 malam, saya sempat menelepon beliau. Beliau dalam keadaan sehat, daya ingatnya sangat kuat, telinganya masih bisa mendengar suara saya dengan baik. Beliau baru saja kedatangan adiknya dari Lampung, dan kemudian sang adik dan istrinya melanjutkan perjalanan ke Karang Jati - Girisonta  dan bermalam di sana. Ibu saya masih sempat memberikan bekal makan untuk makan malam supaya kedua tamunya itu tidak kelaparan, meskipun beliau tahu di Karang Jati pun ada banyak warung makan. Bekal tersebut meskipun mungkin biasa-biasa saja, tetapi merupakan ungkapan kasih saya dari sang kakak kepada adiknya yang nilainya tidak dapat diukur dengan uang. Saya syukuri bahwa ibu saya masih sehat dan tetap bisa diajak berkomunikasi.

Bacaan Kitab Suci hari ini, yang diambil dari kitab Yesaya, mengungkapkan "bahwa Tuhan adalah benteng dan tembok keselamatan bagi umat-Nya". Selama 53 tahun, Dia telah menjadi benteng dan tembok keselamatan saya.  Dalam perjalanan ke luar kota, Dia telah menunjukkan kasih setia dan kemurahan-Nya melalui banyak orang yang menolong dan memperlancar perjalanan pelayanan saya. Maka, saya akan mengakhiri tulisan saya pagi ini dengan lagu ini:

Trima kasih Tuhan, atas kasih setia-Mu
Yang kualami dalam hidupku
Trima kasih Yesus untuk kebaikan-Mu
Sepanjang hidupku

Trima kasih Yesusku
Buat anugerah yang Kaubri
Sbab hari ini, Tuhan adakan
Syukur bagi-Mu.

Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada anda sekalian, yang membaca blog ini dan telah memberikan dukungan dan doa kepada saya. Berkat Tuhan saya minta dan dicurahkan kepada anda. Ssyaloom.................







Komentar

Postingan Populer