VISITATION BULAN JUNI 2014

PEMBACA BLOG YANG SETIA

SYALOOM

PAGI INI, saya berhasil menuangkan beberapa kata, untuk mengisi "bagian saya" di majalah Keuskupan Agung Merauke, yang bernama VISITATIO.  Kiranya baik, apa yang saya tuliskan di sana, saya haturkan pula kepada anda. Selamat menikmati isinya.


KELUARGA YANG BERKOMUNIKASI


Kata komunikasi berasal dari kata bahasa Latin: comunicatio ( con – unus – care ) . Con berarti bersama-sama. Unus berarti satu, dan care artinya membuat. Maka comunicatio berarti membuat banyak unsur yang bermacam-macam itu menjadi satu. Dalam arti yang sangat luas dan mendalam, semua yang dikomunikasikan mestinya menjadi satu. Di sini menjadi sangat jelas, bahwa mereka yang saling berkomunikasi, amat menginginkan terjadinya satu dalam pemikiran, satu dalam kesepakatan, satu dalam keputusan, dan satu dalam tindakan. Itulah sebabnya, amat mudah dipahami bahwa agar keputusan dan tindakan itu dapat memenuhi harapan banyak pihak, komunikasi itu sangat penting.

Dalam tulisan saya pada bulan Maret 2014 yang lalu, telah diuraikan bahwa keluarga adalah unsur penting dalam kehidupan pribadi setiap orang dan dalam hidup bermasyarakat. Ikatan / hubungan darah, hubungan yang terjadi karena perkawinan, dan ikatan / kerukunan antar warga masyarakat yang berasal dari daerah yang sama, menjadi semakin kuat dan lestari karena anggotanya / warganya mau terlibat. Keterlibatan itu terjadi karena adanya komunikasi yang baik.

Pada jaman sekarang ini, ketika masyarakat makin berkembang, jumlah kendaraan makin banyak, jumlah penduduk makin meningkat, makin banyak pula kebutuhan-kebutuhan baru. Kebutuhan 9 bahan pokok, dan kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, pemasaran, dan angkutan sungguh amat dirasakan. Juga kebutuhan listrik dan kendaraan umum, alat-alat berat untuk membuka lahan pertanian, membangun jalan dan pembangunan meningkat luar biasa. Kebutuhan-kebutuhan baru itu, dan pemenuhannya, hanya dapat dimengerti dengan jelas, karena adanya komunikasi antar kedua pihak atau banyak pihak yang terkait dengan urusan itu.

Perkembangan yang demikian pesat ini, menuntut keluarga dan anggota-anggotanya untuk saling berkomunikasi, supaya banyak hal yang tidak jelas, kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh anggota-anggotanya dapat dipahami. Kalau ada komunikasi, harapan akan adanya satu dalam pemikiran, satu dalam kesepatakan, satu dalam keputusan, dan satu dalam pelaksanaannya, bisa diwujudkan. Keluarga sebagai inti kehidupan pribadi setiap orang, dan sekaligus inti dari kelompok masyarakat, adalah “warga masyarakat yang paling mengalami dampaknya” atas adanya saling komunikasi atau tidak adanya saling komunikasi yang baik di antara anggotanya. Keluarga yang menjadikan “saling komunikasi yang baik antar anggota keluarganya berjalan teratur secara terus-menerus” adalah keluarga yang akan berhasil dalam meraih cita-cita.

Di dalam keluarga yang demikian ini, meskipun tidak disadari sesungguhnya terjadi “komunikasi antara manusia dan manusia, dan sekaligus komunikasi antara Allah dan manusia”. Maka, alangkah bahagianya bila semua anggota keluarga sungguh-sungguh menyadari bahwa ketika mereka berkomunikasi, sebenarnya Allah sedang berkomunikasi dengan manusia melalui dirinya. Manusia menjadi “sarana komunikasi yang dipakai Allah” untuk menyapa, menguatkan, melindungi, memberkati dan membahagiakan umat-Nya.

Komentar

Postingan Populer