MENARA PISA
PEMBACA YANG BUDIMAN
Syaloom
Saat ini saya sedang berada di Italy - tepatnya di kota Pisa. Menurut jadwal, sesudah sarapan kami akan berkunjung ke sana. Cerita tentang menara ini, sudah lama saya dengar. Melihat gambar atau fotonya pun sudah banyak kali. Namun melihat secara langsung dari jauh ( dari bis ) baru terjadi kemarin, tanggal 29 Juni 2014. Melihat menara itu dari dekat, akan terjadi hari ini tanggal 30 Juni 2014.
Ketika saya menulis di blog ini, saya teringat syair dalam Mazmur 8 yang berbunyi:
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Menara Piza dapat dilihat sebagai ungkapan diri manusia untuk menyapa dan mengagumi Allah penciptanya. Kekuatan imaginasi, daya cipta, ungkapan kekaguman dan kemampuannya untuk menyatakan kebesaran Allah, diwujudkan dalam bentuk bangunan. Kekokohan bangunan itu, ketinggian, kerapihan, dan kesatuan benda-benda / material yang diambil dari mana-mana dan disatukan dalam 1 bangunan, merupakan "lambang bahwa Allah hendak menyatukan seluruh umat Allah yang tersebar di seluruh bumi".
Beberapa keterangan yang saya dapatkan dari google tentang menara Pisa adalah demikian:
Siapapun yang membangun......banyak orang tidak begitu mempersoalkan. Yang lebih mereka pentingkan adalah "bukti sebuah kebesaran manusia" pada saat itu yang telah mampu membangun sebuah bangunan raksasa, yang kokoh, dan telah berabad-abad lamanya berdiri, namun tidak roboh meskipun miring 5 meter dari garis tengah bagian dasarnya.
Kalau manusia sudah dapat dikatakan "besar dan mengagumkan", apalagi Sang Pencipta. Dia mahabesar dan maha mengagumkan. Kepada Dia kita menyembah, berbakti dan melaksanakan amanat yang diberikan kepada kita, agar kita berbahagia berada dalam pelukan kasih-Nya setiap hari.
Syaloom
Saat ini saya sedang berada di Italy - tepatnya di kota Pisa. Menurut jadwal, sesudah sarapan kami akan berkunjung ke sana. Cerita tentang menara ini, sudah lama saya dengar. Melihat gambar atau fotonya pun sudah banyak kali. Namun melihat secara langsung dari jauh ( dari bis ) baru terjadi kemarin, tanggal 29 Juni 2014. Melihat menara itu dari dekat, akan terjadi hari ini tanggal 30 Juni 2014.
Ketika saya menulis di blog ini, saya teringat syair dalam Mazmur 8 yang berbunyi:
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Menara Piza dapat dilihat sebagai ungkapan diri manusia untuk menyapa dan mengagumi Allah penciptanya. Kekuatan imaginasi, daya cipta, ungkapan kekaguman dan kemampuannya untuk menyatakan kebesaran Allah, diwujudkan dalam bentuk bangunan. Kekokohan bangunan itu, ketinggian, kerapihan, dan kesatuan benda-benda / material yang diambil dari mana-mana dan disatukan dalam 1 bangunan, merupakan "lambang bahwa Allah hendak menyatukan seluruh umat Allah yang tersebar di seluruh bumi".
Beberapa keterangan yang saya dapatkan dari google tentang menara Pisa adalah demikian:
Menara Miring Pisa (Bahasa Italia: Torre pendente di Pisa atau disingkat Torre
di Pisa) adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia.
Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara
vertikal seperti menara lonceng pada umumnya, namun mulai miring tak lama
setelah pembangunannya dimulai pada Agustus 1173. Ia terletak
di belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo
dei Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa.
Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan tanah terendah dan 56,70 m dari permukaan tanah tertinggi.
Kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m. Bobotnya
diperkirakan mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga. Dengan adanya
menara ini, sektor pendapatan ekonomi jadi bertambah karena adanya objek
wisata. Menara Pisa juga diterima sebagai salah satu Situs Warisan Dunia
UNESCO.
Sejarah
Pembangunan Menara Pisa dilakukan dalam tiga tahap
dalam jangka waktu 200 tahun. Pembangunan lantai pertama dari campanile yang berbatu marmer putih dimulai pada 9 Agustus 1173, yang
merupakan era kesejahteraan dan kejayaan militer. Lantai pertama ini
dikelilingi oleh pilar dengan huruf klasik, yang mengarah miring terhadap
lengkungan kerai. Sebenarnya, Menara Miring tersebut seharusnya berdiri tegak
setinggi 55 meter, namun dikarenakan Menara Miring Pisa dibangun di atas tanah
yang tidak stabil, Menara tersebut akhirnya miring dari garis lurus sepanjang 5
meter.
Ada kontroversi mengenai identitas dari arsitek Menara
Miring Pisa. Selama beberapa tahun lamanya desainer dipredikatkan kepada Ahmad
rezio Pahlevio dan ronaldo
Jeremiaso, seorang seniman lokal terkemuka abad ke-12 di Pisa,
yang populer oleh cetakan perunggunya, khususnya di dalam Pisa
Duomo. Bonanno
Pisano meninggalkan Pisa pada 1185 menuju ke Monreale, Sisilia, hanya untuk pulang kampung dan meninggal di kampung halamannya. Sarkofagus nya ditemukan di dasar menara pada tahun 1820.
Siapapun yang membangun......banyak orang tidak begitu mempersoalkan. Yang lebih mereka pentingkan adalah "bukti sebuah kebesaran manusia" pada saat itu yang telah mampu membangun sebuah bangunan raksasa, yang kokoh, dan telah berabad-abad lamanya berdiri, namun tidak roboh meskipun miring 5 meter dari garis tengah bagian dasarnya.
Kalau manusia sudah dapat dikatakan "besar dan mengagumkan", apalagi Sang Pencipta. Dia mahabesar dan maha mengagumkan. Kepada Dia kita menyembah, berbakti dan melaksanakan amanat yang diberikan kepada kita, agar kita berbahagia berada dalam pelukan kasih-Nya setiap hari.
Komentar