KUTERUSKAN PADAMU 9
PEMBACA
YANG BUDIMAN
SYALOOM
Saya
haturkan kepada anda, bagian terakhir dari doa kerahiman, yaitu
urutan yang kesembilan. Semoga anda terbantu untuk mengalami kasih
Tuhan yang berlimpah ruah kepada kita. Salam dan Tuhan memberkati
kita semua.
Tuhan
Yesus, kepada para murid dan pengikut-Nya menyatakan: “Bukan orang
sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Aku datang bukan
untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Markus
2:17). Pada jaman itu,orang-orang sakit – terlebih orang-orang yang
sakit parah, bertahun-tahun, atau sakit yang aneh, digolongkan
sebagai orang-orang yang berdosa atau dikutuk Allah. Oleh karena itu,
mereka ini harus dijauhkan, dipandang hina, dan tidak boleh tinggal
di kampung mereka. Dalam arti tertentu, mereka ini “disamakan
dengan binatang” yang diangap najis.
Kerahiman
Allah yang nampak pada diri Yesus, terwujud dalam bentuk perhatian
dan pelayanan-Nya kepada orang-orang berdosa, orang-orang yang sakit,
yang terlantar, dan mereka yang diasingkan. Penyembuhan secara fisik
yang mereka alami, menjadikan mereka sehat kembali, tetapi juga
martabat mereka sebagai manusia dipulihkan. Lebih dari itu, mereka
bukan “manusia biasa”, tetapi karena Sabda Yesus yang amat
berwibawa dan merupakan “kata-kata Allah Bapa sendiri”, mereka
diangkat menjadi anak-anak Allah.
Begitu
juga, ketika ada seorang perempuan yang tiba-tiba mengurapi Dia
dengan minyak, dan kemudian menyekanya dengan rambutnya, orang-orang
sudah bereaksi untuk mengusir perempuan itu. Yesus membiarkan
perempuan itu, melakukan apa yang diperbuatnya sampai selesai. Baru
kemudian, Dia menegaskan hal ini kepada tuan rumah: “ Simon, engkau
lihat perempuan ini ? Aku masuk ke rumahmu, namun engkeu tidak
memberikan Aku air untuk membasuh kakiku, tetapi dia membasahi
kaki-Ku dengan iar mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak
mencium Aku, tetapi dia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau
tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku
dengan meinyak wangi. Sebab itu, Aku berkata kepadamu: “Dosanya
yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih”.
Lalu, Yesus berkata kepada perempuan itu: “ Dosamu sudah diampuni”.
Kerahiman
Allah, bukan hanya terjadi lewat “kata-kata”, tetapi juga lewat
tindakan pengampunan. Karena itu, perempuan itu pergi dengan
sukacita, karena dosa yang membebani dia seumur hidupnya, telah
diampuni. Martabatnya yang telah jatuh, dan “menjijikkan”
sehingga dia layak diasingkan dan dibuang, telah dipulihkan. Dia
menjadi anak Allah yang berhak menerima karunia yang berlimpah pula.
Allah tidak jijik kepada makhluk ciptaan-Ny.
Dalam
kehidupan sehari-hari, orang-orang yang menjengkelkan, mereka yang
tidak sepaham, atau mereka yang telah menyakiti hati, dengan mudah
dijauhkan, dihindari, atau tidak diperhatikan. Dalam bahasa sekarang
ini, diacuhkan. Mengapa demikian ? Supaya tidak menyakiti hati lagi,
tidak ada urusan dengan dia, dan tidak lagi berurusan dengan orang
“yang menyebalkan” itu.
Ajaran
Yesus amat jelas, kalau engkau mencintai dan melayani mereka yang
mencintai dan menghormati kamu, apakah jasamu ? Orang kafir pun
berbuat demikian. Maka, hendaklah kamu sempurna, seperti Bapamu di
surga, sempurna adanya (Mat 5:48). Mengampuni bukan hanya sampai 7
kali, melainkan sampai 70 x 7 kali. Artinya memberikan pengampunan
tanpa batas. Itulah kesempurnaan dan kebaikan hati Allah yang tanpa
batas jumlah kepada umat manusia.
Berdoa
bagi orang yang acuh tak acuh kepada kita, adalah doa yang luar
biasa. Karena di dalam doa ini, orang dilatih untuk mempunyai hati
yang penuh dengan kerahiman yang berasal dari Allah. Marilah kita
simak doa-doa itu.
Hari
Kesembilan
Meditasi
Kitab Suci : Why3:15-19
Marilah
berdoa bagi jiwa orang-orang yang bersikap acuh tak acuh.
Yesus yang Maharahim, Engkaulah kebaikan. Antarlah ke dalam kemah hati-Mu yang Maharahim semua orang yang bersikap acuh tak acuh. Mereka bagaikan mayat yang busuk, yang memenuhi hati-Mu dengan kejijikannya. Benamkanlah mereka ke dalam api cinta kasih-Mu yang bersih dan hangatkanlah mereka dari kedinginan, supaya semangat baru mulai menyala dalam hati mereka, sehingga mereka selalu memuji kerahiman-Mu yang tak terbatas itu.
Bapa yang kekal, pandanglah dengan mata penuh kerahiman jiwa-jiwa orang yang acuh tak acuh. Dari hati-Nya yang maharahim, Putera-Mu pernah mengeluarkan keluhan di Bukit Zaitun, “Biarlah cawan ini berlalu daripada-Ku." (Mat 26:39). Kami mohon demi sengsara yang dahsyat dari Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus dan demi sakratul maut-Nya selama 3 jam di salib, nyalakanlah semangat baru dalam hati mereka, untuk menjunjung kehormatan-Mu. Tuangkanlah ke dalam hati mereka cinta kasih yang benar, supaya mereka hidup kembali dan mampu melaksanakan perbuatan belas kasih di dunia ini dan akhirnya memuji kerahiman-Mu di surga untuk selama-lamanya. Amin. Doa ini dilanjutkan dengan doa Koronka.
Yesus yang Maharahim, Engkaulah kebaikan. Antarlah ke dalam kemah hati-Mu yang Maharahim semua orang yang bersikap acuh tak acuh. Mereka bagaikan mayat yang busuk, yang memenuhi hati-Mu dengan kejijikannya. Benamkanlah mereka ke dalam api cinta kasih-Mu yang bersih dan hangatkanlah mereka dari kedinginan, supaya semangat baru mulai menyala dalam hati mereka, sehingga mereka selalu memuji kerahiman-Mu yang tak terbatas itu.
Bapa yang kekal, pandanglah dengan mata penuh kerahiman jiwa-jiwa orang yang acuh tak acuh. Dari hati-Nya yang maharahim, Putera-Mu pernah mengeluarkan keluhan di Bukit Zaitun, “Biarlah cawan ini berlalu daripada-Ku." (Mat 26:39). Kami mohon demi sengsara yang dahsyat dari Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus dan demi sakratul maut-Nya selama 3 jam di salib, nyalakanlah semangat baru dalam hati mereka, untuk menjunjung kehormatan-Mu. Tuangkanlah ke dalam hati mereka cinta kasih yang benar, supaya mereka hidup kembali dan mampu melaksanakan perbuatan belas kasih di dunia ini dan akhirnya memuji kerahiman-Mu di surga untuk selama-lamanya. Amin. Doa ini dilanjutkan dengan doa Koronka.
Semoga
setelah anda mendoakan 9 hari berturut-turut novena ini, hati anda
diubah, dan menjadi “hati yang dipakai Allah untuk menyatakan
kerahiman-Nya kepada sesama”. Ketika anda memberkati, anda pun pada
saat itu juga diberkati. Ketika anda melayani, sesungguhnya anda pun
dilayani oleh orang itu, dan oleh Dia yang hadir di antara
anda...namuntidak anda lihat. Dan kekuatan untuk melalukan semua itu
adalah anugerah Roh Kudus. Itu berarti yang anda lalukan, bukan
sekedar tindakan manusiawi belakan, tetapi Tuhan menggunakan yang ada
pada kita untuk melakukan kemurahan dan kasih setia-Nya.
Komentar