YESUS SANG SOPIR
Kami hadirkan sharing dari seorang voluntir yang kedua. Judul yang diberikan adalah: SALAH SATU PENGALAMAN YANG MEWARNAI HIDUP PELAYANAN SAYA DI MERAUKE
Apa yang menarik baginya dan hendak dibagikan kepada kita ?
Inilah buah temuannya (renungannya) yang dapat kita ikuti dalam blog ini: “Tuhan sungguh turut berkarya dalam hidup saya”. Saya sangat bersyukur Tuhan memberikan cuaca yang begitu cerah pada tanggal 14 Mei 2012. Saat itu kami akan melakukan perjalanan ke Paroki Wendu. Sebelum berangkat saya sudah mendengar bahwa jalanan di Sirapuh rusak berat, tidak bisa dilewati mobil. Namun hati saya tetap percaya Tuhan pasti membantu para pelayan-pelayanNya untuk melaksanakan kehendakNya.
Hari yang cerah dengan sukacita, kami melakukan perjalanan, tibalah di daerah lumpur yaitu di Sirapuh. Wow, benar-benar pemandangan seperti sawah yang baru dibajak, dengan kubangan-kubangan yang besar. Saya berdoa dalam hati “YESUS ENGKAULAH sopir yang mengendalikan mobil yang kami tumpangi saat ini, saya percaya kepadaMu, Amin”.
Ini baru pertama kalinya saya naik mobil melewati jalan yang rusak parah, duduk didalam mobil dengan kemiringan + 40◦. Perjalanan yang luar biasa. Selama di Wendu (7 hari), saya tertarik pada kehidupan mereka yang sederhana. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka sungguh mengandalkan kekayaan alam yaitu berburu dan menjaring ikan.
Pada hari ketika ketika kami di sana, kami mencari para nelayan yang menjaring ikan, namun tidak ketemu karena gelombang besar jadi mereka tidak menjaring. Persediaan lauk kami sudah semakin menipis. Akhirnya saya, Viktor dan Ida (KTM Kelapa 5), berburu batata (siput lumpur) dibantu oleh mama Ita (KTM Wendu). Wah..lumayan hampir ½ karung beras kami dapat. Rasanya badan capek sekali berjalan di atas lumpur pantai yang licin, namun kami tetap senang dan banyak tertawa bersama. Kami ikut memancing ikan, meski tidak dapat satu ekorpun ikan namun kami tetap semangat. Di sini saya baru belajar sedikit kehidupan masyarakat Papua. Sungguh saya melihat alam yang begitu kaya yang diberikan oleh Tuhan.
Saya sangat bersyukur selama kami mengadakan Retret Awal di Paroki Wendu & Stasi Nohotif, kami diterima dengan baik. Saya bersyukur boleh mengenal umat Allah di Paroki Wendu ini, meskipun sudah tua-tua mereka sangat semangat, ramah, perhatian, dan tepat waktu. Pada hari kedua masa retret, hujan deras sampai malam, umat tetap sama mengikuti retret luar biasa. Ini merupakan tanda nyata bahwa Tuhan sendiri yang bekerja. Inilah Penyelenggara Ilahi di dalam hidup mereka.
Salam Damai,
MBS. Emmy Suryana
Emi mengalami bahwa Yesus begitu dekat dengan kehidupannya, terlebih ketika berada di daerah yagn sulit dan berlumpur. Baginya, Yesus adalah Sang Sopir yang amat handal dan amat dipercaya, sehingga seluruh perjalanannya amat aman dan lancar. Bagi anda, Yesus itu siapa ??
Komentar