TRUK SAMPAH

PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN

SYALOOM.....

Telah lama saya tidak mengunjungi anda. Bulan Juni dan Juli ini, hanya sedikit sekali tulisan saya yang muncul untuk anda. Demikianlah adanya...... kesibukan pelayanan di lapangan dan menyertai perjalanan ziarah ke Eropa Timur, menuntut perhatian saya, sehingga saya tidak punya waktu untuk menulis. Namun, pengalaman perjalanan itu, saya harap pada suatu hari akan muncul untuk anda.

Kali ini, saya menghadirkan sebuah tulisan tentang Truk Sampah........ Saya menemukan banyak makna di dalamnya. Karena itu, tulisan itu ( bahan renungan itu ) saya tampilkan di sini untuk anda, agar anda pun dapat turut menikmati dan mendapatkan pencerahan ketika anda merenungkannya. Selamat membaca:

Hukum Truk Sampah
by David J. Pollay.

Suatu hari saya naik sebuah taxi menuju ke Bandara. Kami melaju pada  jalur yang benar, ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tsb mengeluarkan kepalanya dan memaki maki ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang tersebut. Saya sangat heran dengan sikapnya yang bersahabat. Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit?"  

Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan.  Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya dan seringkali mereka membuangnya kepada anda.

Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan  merusak suasana hati. Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menyikapinya ...

You choose to be Happy or Grumpy !!  Hidup ini jangan diisi dengan penyesalan, maka kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang memperlakukan anda tidak benar. Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan. Jangan pernah menghakimi orang lain, Biarlah kita menjadi pribadi bijak dan mencoba belajar mengerti orang lain.

Tulisan tadi, dikirimkan via email kepada saya oleh Romo Adrian Adirejo OP.  

Sering orang membaca buku ilmiah, buku cerita tentang kehidupan, atau mencari informasi di Google, dan mereka yang rajin beribadah membaca Kitab  Suci. Sopir taxi yang hampir dihajar oleh truk sampah adalah "saksi kehidupan" ( orang yang telah mengerti dan memaknai hidup ini ).  Dalam bahasa iman, dia adalah kitab suci yang hidup. Dia telah memberikan contoh bagaimana menghadirkan dan mewujudkan "kata-kata yang tertulis di dalam Kitab Suci itu menjadi hidup, nyata dan dialami oleh banyak orang".  Kita semua digugah dan dipanggil untuk mewujudkan yang tertulis dalam Kitab Suci.

Dengan demikian, kata-kata Kitab Suci itu yang diwujudkan itu sungguh bernyawa, menyapa, dan menghidupkan diri sendiri dan sesama serta masyarakat kita. Kata-kata itu bukan lagi sesuatu yang abstrak, tidak bisa dimengerti, sulit dijangkau, tetapi sungguh hadir, manusiawi dan menyejukkan dan menuntun kehidupan manusia kepada kebenaran, keadilan dan damai. Mereka yang mewujudkan kata-kata Kitab  Suci sebenarnya menghadirkan Allah sendiri. Dirinya "dipakai Allah" untuk menyatakan kasih-Nya kepada umat manusia.

Komentar

Postingan Populer