TIDAK ADA SEORANGPUN

 RENUNGAN HARIAN

TGL 27 SEPT 25

 

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu st. Vincentius. Beliau lahir di Perancis th 1581 dan ditahbiskan sbg imam th 1600. Kepeduliannya kpd masyarakat yg miskin dan terlantar, mendorong beliau uyk mendirikan Tarekat Putri Kasih dan Tarekat utk para imam, yang disebut Kongregasi Misi. Beliau wafat tgl 27 Sept 1660. 

 

Melalui 1Kor 1: 26-31 Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, ingatlah bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.  

Apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

 

Matius dalam injilnya (9: 35-38) mewartakan: Pada waktu itu, Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar di rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Ketika melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kataNya kepada para muridNya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan para pekerja untuk tuaian itu."

 

Hikmah yg dpt kita petik:

1. Paulus menegaskan bhw seperti yg dialaminya, *tidak ada seorangpun yg layak ketika dipanggil utk menjadi utusan Kristus*. Karena kasih dan kebesaranNyalah mereka yg dipanggil menjadi layak dan diberi kuasa. Maka, hendaknya para utusan Tuhan: Paus, para Uskup, para Iman dan biarawan-wati serta umat beriman bersyukur atas anugerah itu. Wujud syukur yg nyata adalah hidup aman, damai, tenteram, bersahabat, mau berbagi dan saling melayani dan sejahtera bersama dg keluarga, sesama yg ada di sekitar kita. St. Vincentius telah memberikan teladan itu. 

2. Yesus bersabda "panenan memang banyak namun penuainya hanya sedikit". Secara kasat mata, memanen padi / jagung / anggur atau buah apa pun di ladang memang tidak / kurang menarik bila dibandingkan dg kerja sbg "pelayan toko" atau pegawai. Di ladang, udaranya panas, kotor makanan seadanya dan kerjanya berat, namun upahnya sedikit. Sedangkan pelayan toko atau pegawai, pekerjaannya ringan, ruangannya bersih, udaranya agak panas karena seadanya atau sejuk karena ada ac. 

 

Maka mrk yg mau memetik hasil panen di ladang adalah org2 yg siap kerja keras, sulit, panas dll. Apalagi kerja di ladang Tuhan... mrk bukan mencari harta atau jabatan, tetapi keselamatan hidup manusia seutuhnya. Kita doakan agr mereka setia mengikuti panggilan Allah. AMIN.

 

Komentar

Postingan Populer