JALAN MASUK

RENUNGAN HARIAN

TGL 13 SEPT 25

 

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus, yaitu St. Yohanes Krisostomus - Uskup dan Pujangga Gereja. Beliau adalah rahib yg belajar teologi dan ditahbiskan sbg imam, lalu diangkat sbg uskup th 397. Pembaharuan hidup moral dilakukannya shg dia banyak kali dibenci dan ditantang oleh para petinggi dan para uskup lainnya. Pada masa itu, kehidupan moral masyarakat amat merosot. Beliau meninggal di pengasingan. 

 

Melalui Ef r: 1-7.11-13 Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasehati kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.  

Dan Ialah yang memberikan baik para rasul maupun para nabi, baik para pemberita Injil maupun para gembala dan para pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. 

 

Markus dalam injilnya (4: 1-10.13-20) mewartakan: "Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Lalu, datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. 

Dalam ajaranNya itu Ia berkata: "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kataNya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 

Ketika Ia sendirian, para pengikutNya dan 12 murid itu menanyakan Dia tentang arti perumpamaan itu. Lalu Ia berkata: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. 

Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

 

Hikmah yg dpt kita petik:

1. Paulus menegaskan kpd umatnya agar mrk hidup rukun, lemah lembut, rendah hati dan sabar, karena semua itu adalah jalan masuk utk mendapatkan sahabat. Di sisi lain, persaudaraan dan kerukunan hanya bisa dicapai dan dialami utk jangka waktu yg lama, bila masing2 menaburkan dan mengembangkan keutamaan-2, tersebut. 

2. Yesus menghendaki agar para muridNya tetap setia kpdNya, dan meneruskan kehadiran Allah dan kasihNya melalui kata-2 dan perbuatan yg nyata dan adil. Hendaklah kita berusaha utk meneladan Yesus, agar orang lain / rekan sekomunitas dll mengalami kebaikan Tuhan melalui diri kita masing-2. AMIN. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer