DUKACITA MARIA

 RENUNGAN HARIAN

TGL 15 SEPT 25

 

Hari ini kita memperingati st. Perawan Maria Berdukacita. Ada 7 dukacita yang dialami Bunda Maria:

1. Ramalan Simeon tentang apa yang akan terjadi pada diri Yesus

2. Pengungsian ke Mesir

3. Mencari Kanak-kanak Yesus yang hilang dan ditemukan di Bait Allah

4. Bertemu Yesus ketika di jalan salib 

5. Yesus digantung di kayu salib

6. Jenasah Yesus di pangkuan bunda Maria

7. Yesus dimakamkan 

Peristiwa-peristiwa duka itu, justru menjadi bukti nyata kesetiaan dan ketabahan bunda, sebagai "hamba Tuhan". Apa yang dia ucapkan, dia lakukan dengan tulus dan ikhlas. Maka, pantaslah dia dimuliakan Allah dan menjadi teladan bagi kita anak-anaknya. 

 

Dalam Ibr 5: 7-9 Penulis menyapa umatnya: Sdr-2, dalam hidupNya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah, yang sanggup menyelamatkanNya dari maut, dan karena kesalehanNya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya. Dan sesudah mencapai kesempurnaanNya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya.

 

Yohanes dalam injilnya (19: 25-27) mewartakan: "Ketika itu, di dekat salib Yesus berdiri ibuNya dan saudara ibuNya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Yesus kepada ibuNya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kataNya kepada muridNya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.

 

Hikmah yg dpt kita petik:

Yesus menunjukkan ketaatanNya yg luar biasa kepada BapaNya shg sengsara dan kematian dijalaniNya. Ketaatan yg amat mendalam itu, ternyata sangat berdekatan / berjalan bersama dg derita dan kematian, namun jalan ini adalah jalan kesempurnaan. 

MARIA telah memberikan teladan ketaatan dan kesetiaan kpd Yesus, anaknya. Dukacitanya dia jalani dg tenang agar kita anak-anaknya dpt hidup bahagia dan tetap diberkati Tuhan. Derita / dukacita yg dialami adalah resiko dari kesediaannya utk menjadi bunda Penebus. Tidak ada sukses, sukacita dan keselamatan tanpa ketaatan, pengorbanan dan kesetiaan. AMIN. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer