SALIB SUCI

 RENUNGAN HARIAN

TGL 14 SEPT 25

 

Hari ini kita merayakan Pesta Pemuliaan Salib Suci. Konon ketika Raja Persia menduduki Tanah Suci, ia membawa salib Yesus ke negerinya. Kemudian Heraklitus mengalahkan Persia shg salib itu dikembalikan. Dia sendiri memikul salib itu. Pd abad ke 4 salib itu ditemukan oleh st. Helena - Ibunda Konstantin Agung. Di tempat itu didirikan gereja besar utk menghormati salib itu. 

 

Dalam Bil 21: 4-9 dikisahkan: "Setelah berangkat dari gunung Hor, Israel berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Lalu bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, agar kami mati di padang gurun ini? Di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." 

Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, dan memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau. Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkanNya ular-ular ini dari kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. 

Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang. Maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang ke ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. 

 

Melalui Filp 2: 6-11, Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, walaupun dalam rupa Allah, Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan Ia telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!  

 

Yohanes dalam injilnya (3: 13-17) mewartakan sabda Yesus kpd Nikodemus: "Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. 

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

 

Hikmah yg dpt kita petik:

1. Sudah sejak awal mula Allah telah mengetahui bhw bangsa Israel akan memberontak / menolak atau bahkan memilih baal sbg allah mrk. Syukurlah di dalam keadaan yg demikian, rencana Allah tetap berjalan dan Allah menunjukkan kuasaNya yg dahsyat. Mrk yg bersalah namun dg tulus kembali ke Dia, langsung dpt pengampunan. Allah tidak setengah-2 utk menyelamatkan umatNya. Semoga kita dg pertolongan Allah, menyambung kembali relasi yg telah putus atau membuka yg baru, supaya keselamatan dan kebahagiaan selalu menjadi milik kita. 

2. Allah telah mengaruniakan Yesus kpd kita agar kita tidak binasa. Kita yg bukan apa-apanya dan bukan siapa-2nya Dia, tokh diberi anugerah yg amat besar dan mulia itu. Pembelaan Allah yang terbesar dan termulia adalah "pengorbanan diri Yesus di kayu salib".  Harga yang amat mahal untuk membayar "martabat manusia yang telah rusak akibat dosa" dilunasi Allah lewat penghinaan, fitnah, pukulan, makian dan penyaliban dan kucuran darah  Yesus - Anak Allah yang terkasih itu. Dia amat peduli akan keselamatan dan kehidupan umatNya. Dia menghendaki semua anak-Nya selamat dan bahagia, karena kasih-Nya yang tidak terbatas. 

Melaljui peristiwa itu, menjadi nyata bahwa salib adalah tanda pembelaan dan kemenangan Allah atas dosa dan maut. Maka hendaknya kita pun peduli dan siap menolong sdr2 kita sekandung, yg ada hubungan darah dg kita, relasi karena perkawinan, tetangga, sdr-sdri seiman dan bukan seiman, dll agar Tuhan dan kasihNya dialami oleh banyak org. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer