PERTENGKARAN
RENUNGAN HARIAN
TGL 3 SEPT 25
Hari ini kita
memperingati 1 orang kudus yaitu st. Gregorius Agung (Paus).
Paulus melalui
2Kor 4: 1-2.5-7 menyapa umatnya: "Sdr-2, oleh kemurahan Allah kami telah
menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Juga kami menolak
segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak
memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan
demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di
hadapan Allah.
Sdr-2, bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terangNya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Kami juga menegaskan bhw harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Lukas dalam injilnya (22: 24-30) mewartakan: Ketika itu, terjadi pertengkaran di antara para murid Yesus, tentang siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja para bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut para pelindung. Sebaliknya, kamu tidaklah demikian. Yang terbesar di antara kamu hendaklah sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
Siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu. Sama seperti BapaKu menentukannya bagiKu, Aku menegaskan bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi 12 suku Israel.
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Paulus menegaskan bhw dirinya mendapat kasih karunia Allah dan diutus utk menjadi pelayanNya. Di sisi lain, dia mengakui dirinya adalah pribadi yg lemah dan penuh dosa. Maka, dia selalu memohon kekuatan dan penyertaan Allah agar mampu melaksanakannya. Dia memberikan teladan bhw dia bukan siapa-2. Segala sesuatu yg ada padanya dan perutusannya berasal dari Allah dan tanpa Allah, semuanya sia-sia. Penolakan / penyangkalan seseorang akan hal itu, akan "menjatuhkan dirinya sendiri.
2. Peristiwa para murid Yesus bertengkar ttg siapa yg terbesar di antara mereka sendiri, terjadi 2025 tahun yl. Artinya sudah ribuan tahun "pertengkaran / rasa tersaingi / mungkin permusuhan dll" telah ada. Maka bagi kita, hal itu bukan hal baru. Yg baru adalah "sikap dan kesiapsediaan" utk melayani dan diperlakukan sbg pelayan, tanpa menuntut imbalan atau hak tertentu. Sikap dan tindakan spt ini memang "melawan arus dan tidak populer" namun membahagiakan bila dilakukan dg gembira hati. AMIN. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar